TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Andi Sinulingga: Tidak Ada Budaya Pecat-Pecat di Golkar

Golkar mengklaim mereka demokratis dalam memilih pemimpin

IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Jakarta, IDN Times - Ketua DPP Partai Golkar Andi Sinulingga menyebut tidak pernah ada istilah pecat memecat didalam organisasi partainya. Hal itu dikatakan Andi menyusul maraknya pemberitaan terkait pemecatan kader Golkar di sejumlah daerah.

Sejumlah kader daerah itu dikabarkan dipecat oleh DPP lantaran mendukung Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang akan maju sebagai calon ketua umum (ketum) melawan Airlangga Hartarto yang kembali mencalonkan diri.

Baca Juga: Jadwal Munas Golkar Terhalang Rapat Pleno yang Tak Kunjung Digelar

1. Pemecatan dilakukan jika kader golkar melakukan pelanggaran

IDN Times/Ammang

Andi menerangkan, pemecatan hanya terjadi jika kader tersebut melakukan pelanggaran yang telah tertuang dalam AD/ART partai.

"Yang penting tidak ada sejarahnya budaya pecat-pecat di Golkar, tidak ada sejarahnya budaya pecat-pecat,” kata Andi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (7/7).

2. Golkar sangat demokratis untuk memilih pemimpin

IDN Times/Abdurrahman

Kendati demikian, Andi menjelaskan bahwa partai berlambang beringin tersebut sangat terbuka dan demokratis kepada seluruh kader untuk menentukan pilihannya terkait pemilihan ketua umum baru periode 2019-2024 yang akan dilakukan pada tahun ini.

"Ya gak salah, mana ada salah dukung mendukung, sah sah aja, mendukung itu demokratis bebas dukung mendukung,” jelasnya.

Baca Juga: Pemilihan Ketum Golkar Diprediksi Memanas, Internal Terganggu?

3. Andi ingin kontestasi tersebut menghasilkan pemimpin terbaik untuk Golkar

Fitang

Lebih jauh ia menegaskan bahwa hal terpenting dalam kontestasi nanti adalah sportivitas dan mengedepankan penyampaian visi misi untuk partai, bukan saling serang antar personal seperti yang terjadi saat ini. Hal itu, kata Andi dapat menimbulkan bibit-bibit perpecahan khususnya di internal partai.

“Gak boleh (nyerang) personal, itu tendensius, cukup capelah negeri ini, gak sehat negeri ini, antara Prabowo-Jokowi itu tokoh bangsa dua-duanya, ini juga dua calon pemimpin ini yang dihina, kalau menang gimana? Kan ketua umum kita gak boleh, kita ini membangun peradaban,” tegasnya.

Baca Juga: Dipecat dari Jabatan Ketua DPD Golkar Cirebon, Toto Sunanto Melawan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya