TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Azyumardi: Indonesia Beruntung Seluruh Pemimpinnya Dekat dengan Islam

Dia mengajak agar politik kelompok tidak dibawa ke masjid

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra (kedua dari kiri), bersama Arkeolog independen dan peneliti situs-situs sejarah di Sumatera E.Edwards McKinnon dan Guru Besar UIN Ar Raniry Misri A.Muchlisin memberikan materi (Dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Cendekiawan Muslim Azyumardi Azra menuturkan, Indonesia sangat beruntung karena hampir seluruh pemimpinnya memiliki kedekatan dengan kaum Muslim.

Hal tersebut, kata Azra, dapat dibuktikan dengan banyaknya pembangunan lembaga pendidikan berbasis pendidikan Islam yang tersebar di seluruh nusantara, baik di tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Penyataan itu disampaikan Azra saat menjadi pembicara webinar nasional bertajuk Membangun Peradaban Islam Berbasis Masjid, yang digelar Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (8/7/2020).

Baca Juga: Azyumardi Azra: Perlu Ada Database Ustaz di Indonesia

1. Sumbangan pemerintah terhadap umat Islam sangat banyak

Masjid Istiqlal (IDN Times/Aldila Muharma)

Azra mengatakan sumbangan pemerintah kepada umat Islam sangat banyak. Kendati, umat Muslim harus tetap mengkritisi jalannya pemerintahan agar tetap berjalan sesuai cita-cita bangsa dan negara. 

“Jadi sangat besar sumbangan pemerintah kepada kelembagaan Islam secara keseluruhan, walaupun tentu saja pesan tausiah ke pemerintah harus terus disampaikan, terkait apa yang patut dan tidak untuk dilakukan,” kata dia.

2. Umat Islam diimbau berpikir secara moderat

Seorang anak menyaksikan gerhana matahari cincin dari monitor yang disediakan oleh Masjid Al Akbar Surabaya, Minggu (21/6). Dok. Masjid Al Akbar Surabaya

Karena itu, Azra berpesan kepada seluruh umat Muslim agar terus menjaga Indonesia dan saling menguatkan antarasesama melalui ilmu pengetahuan. Tujuannya agar seluruh umat Islam dapat membangunan pola pikir yang wasathy atau moderat, dalam pembangunan peradaban Islam.

Pola pikir tersebut, menurut mantan Rektor Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah (UIN Jakarta) itu, dapat ditunjukkan dengan cara berpikir yang dinamis dan tidak ekstrem.

“Karena kalau kita tergelincir yang bukan pada jalan tengah, maka kita akan terjerumus ke dalam konflik dan kekerasan yang secara terus- menerus seperti di negara Timur Tengah,” ujar Azra.

“Bagaimana mau membangun kalau konflik terus, coba lihat di Suriah kebesaran peradaban Masjid Umayyah dihancurkan. Ini sangat menyedihkan, maka kita ingin memastikan masjid kita menjadi pusat pengembangan Islam wasathy itu,” Azra menambahkan.

Baca Juga: Kritik 5 Hal, Azyumardi Azra Beri Rapor Merah untuk Nadiem Makarim!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya