TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times
© 2024 idntimes.com by IDN Media
Home News Indonesia

CSIS: Menghapus Pilkada Langsung Mematikan Calon Pemimpin Nasional

Jokowi lahir dari Pilkada langsung

Review Politik Akhir Tahun CSIS (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)
Verified
Fitang Budhi Adhitia

Jakarta, IDN Times - Centre for Strategic and International Studies (CSIS) memberikan perspektif positif terkait penyelenggaraan pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) langsung, yang selama ini digelar di daerah.

Peneliti CSIS Arya Fernandes mengatakan, dampak positif penyelenggaraan Pilkada langsung antara lain, lahirnya sejumlah pemimpin daerah di tingkat nasional. Seperti Joko "Jokowi" Widodo yang kini menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Baca Juga: Ongkos Jadi Bupati Rp30 M, Tito: Pilkada Langsung Harus Dievaluasi 

1. Jokowi lahir dari Pilkada langsung

IDN Times/Helmi Shemi

Karena itu, Arya menyayangkan muncul wacana ingin mengembalikan Pilkada dipilih anggota DPRD.

“Sebenarnya sudah ada beberapa pencapaian positif dalam proses-proses Pilkada. Pertama adalah munculnya inovator-inovator politik lokal, misalnya Pak Jokowi, Ridwan Kamil, ada Bu Risma,” kata Arya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (8/12).

2. Partisipasi publik pada Pilkada 2018 sangat tinggi dibanding Pilpres 2009 dan 2014

Peneliti CSIS Arya Fernandes (IDN Times/Fitang Budhi Aditya)

Pilkada langsung, kata Arya, juga mendapat sambutan baik dari masyarakat. Hal tersebut terbukti dengan tingginya antusiasme masyarakat terlibat aktif dalam proses pemilihan langsung kepala daerah tersebut.

“Partisipasi di (Pilkada) 2018 itu sebesar 73 persen. Nah, partisipasi itu lebih tinggi dari pada Pilpres 2009 dan Pilpres 2014,” ujar dia.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

3. Penghapusan Pilkada langsung akan menghilangkan sumber rekrutmen pemimpin nasional dari daerah

(Ilustrasi) (Dok. IDN Times)

Arya menilai, jika Pilkada langsung dibubarkan bukan tidak mungkin regenerasi pemimpin, yang saat ini telah berjalan baik akan hilang begitu saja.

“Nah, kalau kita hilangkan Pilkada tentu sumber rekrutmen daerah menjadi hilang, karena selama ini kalau kita lihat sumber rekrutmen di tingkat provinsi, juga berasal dari kabupaten atau kota. Mereka sebelumnya juga mencari atau pernah menjadi bupati atau wali kota seperti Ridwan Kamil, ada Nurdin Abdullah,” kata dia.

Baca Juga: Beri Peluang Calon Independen, Ini Positif-Negatif Pilkada Langsung

Topik:
Pilkada
csis
Politik
jokowi
ridwan kamil
Risma
Topik Populer:
putusan MK
Piala Thomas dan Uber 2024
Piala Asia U-23 2024
Quiz

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya

Fraksi PDIP DKI Ajukan Pansus JIS, Heru: Saya Tidak Ikutan

Eks PM Thaksin Akan Pulang ke Thailand, Terancam Penjara 10 Tahun

Bareskrim Panggil Kembali Panji Gumilang Al Zaytun Besok

Kongres Texas Pimpin Aksi Mogok Makan untuk Lindungi Hak Pekerja

Ayah David Ozora: Rafael Alun Lebih Cinta Harta Dibanding Mario Dandy

Sekretaris MA Hasbi Hasan Pakai Uang Suap buat Berobat di Luar Negeri

Ekuador Umumkan Darurat Penjara karena Perang Antargeng

10 Potret Kapal Selam KRI Alugoro-405 Alutsista TNI Buatan Indonesia

Anwar Abbas Bakal Gugat Balik Panji Gumilang Rp2 Triliun

BPIP dan LAN Teken MoU Perkuat PIP Melalui Diklat Pejabat Publik