TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diskusi Jonan, Moeldoko, dan Najwa Paling Diburu Pengunjung IMS 2019

Najwa bikin moderator deg-degan

Dok.IDN Times

Jakarta, IDN Times - IDN Times menggelar acara Indonesia Millennial Summit (IMS) 2019 yang bertajuk Shaping Indonesia's Future. Acara ini dihadiri ribuan millennial, yang antusias menatap masa depan mereka agar bisa jauh lebih baik lagi.

IMS 2019 yang digelar di Ballroom Kempinski Jakarta pada Sabtu 19 Januari 2019, menghadirkan lebih dari 50 pembicara kompeten di berbagai bidang, mulai dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan, hingga kepemimpinan millennial.

Nah, dari berbagai pembicara tersebut, kira-kira pada sesi mana yang paling banyak diminati peserta?

Baca Juga: IMS 2019: Kisah Mari Elka yang Nekat Kuliah S3 Meski Ditentang Ibunya

1. Sekitar 2.000 pengunjung hadir di acara IMS 2019

IDN Times/Ashari Arief

Berdasarkan hasil pantauan IDN Times saat IMS 2019 berlangsung, terlihat jelas pada sesi pembicara Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Ignasius Jonan, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, dan presenter kondang Najwa Sihab, yang paling banyak diminati pengunjung.

Ruang Bhinneka yang merupakan panggung utama IMS 2019, menjadi tempat yang paling diminati peserta yang didominasi millennial berusia 20-35 tahun tersebut. Selain ruang Bhinneka, ada juga ruang Garuda dan Nusantara.

2. Terjadi antrean panjang menuju Ruang Bhinneka

IDN Times/Ashari Arief

Tingginya antusias peserta untuk mengikuti diskusi dengan narasumber Moeldoko, Jonan, dan Najwa, di Ruang Bhinneka terlihat dari antrean di depan pintu masuk ruangan tersebut.

Terjadi antrean panjang hingga Ruang Garuda yang berjarak sekitar 10 meter pada pukul 14.30 WIB. Padahal, sesi diskusi baru dimulai pukul 15.00 WIB.

Meski pun tema yang diangkat tidak ringan, From Critical Commentaries to Concrete Solutions, semua pengunjung tetap antusias menunggu diskusi dimulai.

Tepuk tangan dan riuh peserta terdengar menggaung di Ruang Bhinneka, saat moderator Beverly Gunawan mengundang ketiga pembicara tersebut naik ke atas panggung.

3. Moeldoko memaparkan capaian pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla

Dok.IDN Times

Sesi diskusi dimulai, Beverly menunjuk Moeldoko sebagai pembuka diskusi dengan pertanyaan “Apa saja capaian terpenting yang telah dilakukan pemerintah saat ini?”

Mantan Panglima TNI ini pun menjawab pertanyaan tersebut sembari guyonan, “Berapa lama nih? Kalau gue jauh-jauh ke sini jawabnya sebentar, rugi dong gua,” ujar Moeldoko kepada Beverly, yang disambut tawa hadirin.

Moeldoko menceritakan seluruh capaian-capaian pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla selama empat tahun terakhir, antara lain menciptakan stabilitas politik, ekonomi, dan keamanan.

“Pembangunan infrastruktur tidak bisa dipungkiri, stabilitas politik bagus, stabilitas keamanan kalau kita jalan malam-malam aman gak? Stabilitas ekonomi kita lihat dari ekonomi makro bahwa ekonomi global yang bergejolak, tapi kita masih cukup bagus. Inflasi bagus, tingkat pengangguran berkurang,” papar dia.

Tak sampai di situ, Moeldoko juga sedikit menyinggung tentang perhatian pemerintah Jokowi terhadap kesehatan masyarakat dengan memberikan suntikan dana kepada BPJS Kesehatan.

“Tidak hanya membangun infrastruktur untuk membangun kesejahteraan, tapi ada 9,32 juta orang Indonesia yang punya Kartu Indonesia Sehat (KIS). Memang ada isu BPJS gonjang, tapi pemerintah baru menggelontorkan Rp10,3 triliun untuk recovery, jadi sebentar lagi stabil lagi,“ tegas dia.

Usai memamerkan pencapaian pemerintah, Moeldoko berharap, seluruh pengunjung yang ada di Ruang Bhinneka turut menyukseskan gelaran pemilu, baik pemilihan presiden maupun pemilihan legislatif pada 17 April mendatang.

“Untuk itu saya ingatkan 17 April jangan tinggalkan Jakarta untuk nyoblos, nanti gue rugi kalau gak nyoblos, saya pikir arahnya jelas, ya?” tutup Moeldoko bernada gurau.

4. Jonan cerita soal divestasi saham PT Freeport Indonesia

Dok.IDN Times

Tak mau kalah dengan Moeldoko, Ignasius Jonan pun bercerita pencapaian kementeriannya selama era pemerintahan Jokowi-JK yang paling menyita perhatian masyarakat, yakni terkait pengambilalihan sebagian besar saham PT Freeport McMoran kepada PT Freeport Indonesia.

Beverly bertanya kepada Jonan, apa trik jitu hingga dirinya bisa mengambil alih saham PT Freeport McMoran sebesar 51,2 persen, padahal perusahaan asal Amerika Serikat tersebut telah berkuasa sejak 40 tahun lamanya.

“Ini kalau kita lihat dari konstitusi dan sebagainya, lalu perjanjian dengan Freeport, yang paling penting itu adalah bagaimana kita melakukan satu negosiasi. Kedua, juga kita menempatkan hak dan kewajiban masing-masing itu dengan baik. Malah gak ada trik jitu nya. Kalau ada trik nya malah gagal. Moderator pasti kesal dengan jawaban saya,” kata Jonan, tertawa.

Lebih jauh, mantan Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini juga mengatakan, bukan pada era pemerintah Jokowi-JK saja yang pernah mencoba mengambil alih saham Freeport, tapi era pemerintahan terdahulu juga melakukan, namun tak berhasil.

“Sebenarnya gak mudah, karena di masa pemerintahan sebelumnya juga sudah dilakukan Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), sebelumnya lagi juga sudah dilakukan setiap pemerintahan,” ungkap Jonan.

Ia membeberkan, pemerintahanan Jokowi-JK saat negosiasi divestasi saham PT Freeport membutuhkan waktu lama.

“Selanjutnya pun Pak Jokowi itu empat tahun persis baru bisa dilakukan. Jadi, Pak Dirman (mantan Menteri ESDM Sudirman Said) yang mendahului, hampir dua tahun setelah itu saya gantikan. Kalau alot ya mungkin panjang waktunya, karena negosiasi nya amat sangat detail. Saya tidak pernah selama 32 tahun berkarier itu menemukan negosiasi yang amat sangat detail sekali,” tutup Jonan.

Baca Juga: IMS 2019: Kisah Inspiratif 4 Perempuan, Lawan Stereotip Raih Prestasi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya