TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ipang Wahid: Demi Allah, Saya Bukan Pembuat Tabloid Indonesia Barokah

Namun ia mengaku pernah mengisi konten di websitenya

IDN Times/Fitria Madia

Jakarta, IDN Times - Wakil Direktur Komunikasi Politik Pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin, Ipang Wahid, membantah tuduhan yang menyebut dirinya berada di balik beredarnya Tabloid Indonesia Barokah (IB).

"Saya tegaskan sekali lagi bahwa saya bukan pembuat Tabloid Indonesia Barokah. Saya juga tidak tahu menahu tentang siapa yang nulis, siapa yang buat, siapa yang cetak," kata Ipang dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Selasa (29/1).

Baca Juga: Bawaslu Belum Temukan Tabloid Indonesia Barokah Beredar di Bali

Untuk membuktikan klaimnya bahwa ia bukan pembuat Tabloid Indonesia Barokah, Ipang pun bersumpah atas nama Allah. “Di medsos malah saya bilangnya Demi Allah, saya bukan pembuat Tabloid Indonesia Barokah," kata Ipang.

Ia menyebutkan, di kalangan santri, ucapan Demi Allah bukanlah ucapan sembarangan. "Ini tidak main-main,” ujar Ipang Wahid.

1. Ipang bersumpah atas nama Allah kalau dirinya bukan pembuat IB

IDN Times/Fitria Madia

2. Ipang pernah mengisi konten di website Indonesia Barokah

IDN Times/Fitria Madia

Meski mengklaim bukan pembuat Tabloid Indonesia Barokah, namun ia mengaku dirinya pernah membuat konten kreatif untuk website tersebut. Namun, Ipang melanjutkan, siapa saja bisa mengisi konten di website Indonesia Barokah. 

“IB itu adalah open platform, di mana semua orang bisa berkontribusi menyumbangkan konten kreatifnya selama tujuannya untuk kebaikan,” terangnya.

3. Ipang membuat tiga konten video di website Indonesia Barokah

Twitter/ipangwahid

Dalam website Indonesia Barokah, ada 3 konten video kreatif yang dibuat oleh Ipang, masing-masing berjudul ‘Islam itu Indah’, ‘Deddy Mizwar’ dan ‘Parodi Bohemian'.

“Messagenya, salah satunya adalah melarang fitnah, hoax, ujaran kebancian dan lain-lain,” tuturnya.

4. Tabloid IB muncul pada akhir tahun

Seperti diketahui, Tabloid IB edisi pertama muncul pada Desember 2018 dengan judul ‘Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?'

Pada halaman depan tabloid tersebut menampilkan karikatur orang memakai sorban dan memainkan dua wayang.

Baca Juga: Tabloid Indonesia Barokah, Timses Jokowi Minta Pelaku Segera Diungkap

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya