TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Nilai PPKM Tak Efektif, Ini Strategi Baru Satgas COVID-19

Satgas bentuk posko pemantauan di tingkat RT dan RW

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo menilai pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali tidak efektif menekan angka penularan COVID-19. Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nasional, Wiku Adisasmito, mengungkapkan pihaknya sedang mengembangkan pos komando di daerah sebagai strategi baru. 

“Pos komando akan tersebar secara nasional di tingkat desa dan kelurahan yang dipimpin kepala desa atau lurah dan posko ini beranggotakan satgas dari unsur pemerintah daerah, TNI, Polri tokoh masyarakat, tokoh agama dan pihak lain,” kata Wiku dikutip dari channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (2/2/2021).

Baca Juga: PPKM Tak Efektif, Satgas: Banyak Pelanggar Protokol Kesehatan

1. Satgas bentuk posko pemantauan di tingkat RT dan RW

Tim Monitoring Peningkatan Disiplin Protokol Kesehatan Medan Binjai Deli Serdang (Mebidang) memberikan sanksi kepada warga yang tidak memakai masker saat berlangsungnya razia masker di kawasan Kecamatan Marelan, Kota Medan, Sabtu (19/9/2020) malam. (Humas Sumut/Fahmi Aulia)

Wiku menjelaskan fungsi prioritas posko ini untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat, memberikan pelayanan kesehatan, sekaligus menjadi pusat informasi dan menguatkan pelaksanaan 3 T, yakni pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) di tingkat RT dan RW.

"Dengan kebijakan seperti ini, diharapkan penularan COVID-19 hingga tingkat terkecil juga dapat dikendalikan bersama-sama oleh masyarakat,” ujar Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ini.

2. Posko dibentuk untuk melakukan pemantauan hingga ke lingkungan terkecil

Kecamatan Medan Tuntungan lakukan Tracing kepada pedagang dan warga sekitar Pasar Melati Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Dia menuturkan klaster keluarga masih menjadi sumber penularan COVID-19 tertinggi di Indonesia. Oleh sebab itu, lanjut Wiku, sangat penting bagi Satgas membentuk posko di lingkungan masyarakat, sekaligus melakukan pemantauan kepada warga yang sedang menjalani isloasi mandiri, sebagai bentuk prefentif penularan virus tersebut.

“Posko ini diharapkan dapat menjadi mitigasi dari kondisi yang kita alami di beberapa daerah, yaitu bencana alam seperti banjir dan gempabumi. Dibutuhkan kolaborasi yang erat antara seluruh elemen masyarakat untuk menghadapi beban ganda yang kita alami bersama,” tuturnya.

Baca Juga: PPKM Gagal Cegah COVID, Jokowi Didesak Berlakukan PSBB Ketat 2 Bulan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya