TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Perintahkan Menkes Terawan Percepat Penurunan Angka Stunting

Jokowi minta angka stunting turun jadi 14 persen pada 2024

Rapat Terbatas yang dilaksanakan di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (21/7/2020) (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo meminta kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, untuk lebih mempercepat lagi penurunan angka stunting di Indonesia hingga menyentuh angka 14 persen pada 2024.

Berdasarkan data yang disampaikan Jokowi, angka stunting di Indonesia terus mengalami penurunan dari 37 persen pada 2013, menjadi 27,6 persen pada 2019.

Baca Juga: Angka Perceraian Hingga Stunting Tinggi, BKKBN Buka Konsultasi Gratis

1. Jokowi minta angka stunting turun hingga 14 persen pada 2024

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Jokowi mengatakan ada penurunan angka stunting yang siginifikan sejak 2013 hingga sekarang, namun ia belum puas dengan angka penurunan tersebut.

“Ada penurunan yang cukup lumayan, tapi saya kira ini tidak cukup. Kita harus menurunkan lebih cepat lagi dan target kita sesuai yang saya berikan kepada Menteri Kesehatan, di 2024 kita harus bisa turun menjadi 14 persen,” kata Jokowi saat menggelar Rapat Terbatas Percepatan Penurunan Stunting bersama sejumlah kementerian terkait di Israna Presiden, Jakarta, seperti disiarkan dalam saluran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (5/8/2020).

2. Ada 10 provinsi yang memiliki angka stunting tertinggi di Indonesia

Ilustrasi pengukuran tinggi anak dalam pemeriksaan stunting (IDN Times/Departemen Kesehatan)

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi merinci 10 provinsi yang tercatat memiliki angka stunting tertinggi, yaitu NTT, Sulawesi Barat, NTB, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.

Karena itu, Jokowi menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah dari tingkat provinsi, kabupaten atau kota hingga desa, untuk saling bekerja sama dalam rangka menurunkan angka stunting di wilayah mereka.

“Juga akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil maupun balita di puskesmas dan posyandu harus kita pastikan tetap berlangsung, tidak berhenti di tengah pandemik ini yaitu pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan juga pemberian suplemen vitamin A bagi ibu yang menyusui dan makanan pendamping ASI,” ujar dia.

Baca Juga: Ada Kementerian yang Gunakan Anggaran Stunting untuk Pagar Puskesmas

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya