TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[Kaleidoskop 2017] 6 Bencana Alam Ini Timbulkan Kerugian Material Cukup Besar

Siklon cuaca, gempa dan erupsi gunung mendominasi

Warga melakukan pencarian korban hilang tertimbun longsor di Desa Klesem, Pacitan, Jawa Timur, Kamis (20/11/2017) (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

Jakarta, IDN Times - Indonesia menjadi salah satu negara dengan angka kerawanan bencana alam cukup tinggi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sebanyak 2.175 bencana alam yang terjadi sepanjang tahun 2017. 

Bencana alam tersebut terdiri dari banjir, puting beliung, tanah longsor, kebakaran hutan, Banjir, gempa bumi hingga erupsi gunung api.

IDN Times pun merangkumnya menjadi enam bencana alam terbesar yang terjadi sepanjang tahun 2017 di wilayah Indonesia.

Baca juga: 4.700 Satgaspus Siap Diturunkan ke Lokasi Bencana di Bali

Baca juga: Masuki Musim Penghujan, BNPB Imbau Warga Waspada Bencana 

1. Bencana Pacitan

ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

Bencana alam yang satu ini, terjadi di wilayah Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Dimana hal ini ditimbulkan cuaca ekstrim oleh adanya badai Siklon Tropis Cempaka, yang menyebabkan curah hujan tinggi.

Sementara kondisi air laut mengalami pasang, dan membuat daerah aliran sungai (DAS)  yang bermuara ke Teluk Pacitan meluap.

Kondisi ini pun, membuat Pemerintah Kabupaten Pacitan mengeluarkan Surat Keputusan Bupati, terkait keadaan darurat sejak 28 November hingga 4 Desember 2017.

Akibat dari bencana tersebut, 25 orang meninggal dunia, 16.872 diungsikan dan 4.609 unit rumah rusak.

Baca juga: BMKG Sebut Indonesia Jadi 'Supermarket' Bencana

2 Bencana Wonogiri

ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Cuaca ekstrim akibat badai Siklon Tropis Cempaka menyebabkan curah hujan terbilang cukup tinggi selama 34 jam tanpa henti, sehingga membuat daerah aliran sungai (DAS) yang bermuara ke Waduk Gajah Mungkur dan Sungai Bengawan Solo meluap.

Tanggap darurat pun diberlakukan sejak 29 November hingga 5 Desember 2017. Akibat peristiwa tersebut, 3 orang meninggal dunia, 1 orang luka-luka, 3.306 warga diungsikan dan 488 rumah rusak.

Baca juga: BMKG Lakukan 4 Hal Ini untuk Berantas Informasi Hoax saat Bencana

Yakni, Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Sementara Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo masih siaga darurat.

Penetapan status tersebut, terbilang disengaja guna mempermudah koordinasi antara Pemerintah Provinsi dan Kota/Kabupaten dalam menangani bencana. Selain itu, untuk memberi tahu kepada masyarakat agar selalu siaga dan waspada jika terjadi bencana.

Akibat bencana tersebut, 10 orang dinyatakan meninggal dunia, 9 orang mengalami luka-luka, 14.306 warga diungsikan dan 146 unit rumah rusak.

 3. Bencana Yogyakarta

ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Bencana banjir dan longsor terjadi di sejumlah daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akibat siklon tropis Cempaka.

Sehubungan dengan itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menetapkan status siaga darurat mulai 27 November hingga akhir Januari 2018.

"Situasi terkini, DIY siaga darurat bencana banjir, longsor, dan angin kencang," kata Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Krido Suprayitno, kepada wartawan di Kepatihan, Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Rabu (29/11) sebagaimana dilansir Kompas.com.

Status itu tersebut, berdasarkan usulan Bupati dan Wali kota yang telah menetapkan status siaga darurat akibat bencana yang melanda tersebut. Saat itu, tiga wilayah sudah dinaikkan statusnya menjadi tanggap darurat untuk mengantisipasi bencana susulan.

Baca juga: Gunung Agung Kembali Erupsi, Bali Tetap Aman Dikunjungi

 4. Gunung Agung Bali 

ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Sejak 25 – 30 November 2017, status Gunung Agung ditetapkan menjadi level awas terhitung 27 November hingga 5 Desember.

Rekomendasi dari BNPB, tidak diperbolehkan adanya aktivitas di radius 8 hingga 10 kilometer (km) dari kawah Gunung Agung.

Akibat dari bencana tersebut, 62.330 jiwa diungsikan, kerugian ekonomi akibat status Awas tersebut ditaksir mencapai Rp 1,5-2 triliun, sementara 56 jadwal penerbangan domestik dibatalkan.

Baca juga: Ini Daftar Kerugian Ekonomi Akibat Status Awas Gunung Agung

5. Gunung Sinabung

ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

Gunung Sinabung kembali aktif dan pertama kalinya meletus pada 27 Agustus 2017 atau setelah 400 tahun tertidur.

Dan pada 20 November 2017 silam, Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karo Sumatera Utara mengalami erupsi. Dan menyeburkan abu vulkanik setinggi 3,2 kilometer (KM).

14 Oktober 2017, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke rumah hunian tetap pengungsi erupsi Gunung Sinabung dikawasan Slosar.

Baca juga: BNPB Mencatat Ada Penurunan Tingkat Bencana Sepanjang Tahun 2017

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya