TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keren! Sumsel Jadi Provinsi Tanpa Zona Merah COVID-19 di Indonesia

Namun di Sumsel masih ada 15 daerah status oranye COVID-19

Ilustrasi puskesmas. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) kembali mengukir prestasi setelah dua bulan terakhir menjadi wilayah tanpa zona merah atau wilayah penyebaran tinggi COVID-19. Kendati, masih ada kabupaten atau kota yang berada di zona oranye atau rawan penyebaran COVID-19, sehingga masyarakat tetap perlu waspada.

Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes Sumsel) Yusri mengatakan, Sumsel belum sepenuhnya aman dari penyebaran COVID-19 karena penambahan kasus baru cukup fluktuatif, dengan rata-ratanya 40 kasus per hari.

"Klaster perkantoran masih mendominasi kasus-kasus baru," kata Yusri dilansir dari ANTARA, Rabu (11/11/2020).

Baca Juga: 62 Daerah Masuk Zona Merah, Bekasi dan Karawang Turun Jadi Zona Oranye

1. Ada 15 kabupaten atau kota dengan status zona oranye di Sumsel

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Yusri merinci, masih ada 15 kabupaten atau kota berstatus zona oranye per 8 November, yakni Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Musi Rawas, Muratara, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, OKU Timur, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Muara Enim, Ogan Komering Ilir (OKI), Empat Lawang, Lahat, Kota Lubuklinggau, Pagaralam, Prabumulih, dan Palembang.

“Sementara zona kuning atau wilayah risiko rendah hanya Kabupaten Banyuasin dan Ogan Ilir,” tutur dia.

2. Klaster perkantoran lebih mudah dilakukan pelacakan ketimbang yang lainnya

Ilustrasi Bekerja (IDN Times/Dwi Agustiar)

Menurut Yusri klaster perkantoran lebih banyak dilaporkan karena proses pelacakan yang cepat dan mudah dideteksi. Sedangkan kasus-kasus dari klaster yang diduga muncul seperti klaster wisata, unjuk rasa, atau klaster pernikahan belum banyak dilaporkan.

Namun, kata dia, bukan berarti klaster yang belum dilaporkan itu tidak terjadi penularan COVID-19. Setidaknya, rata-rata status zona oranye di Sumsel saat ini mengindikasikan penularan virus corona belum berhenti.

"Acara pernikahan itu berpeluang besar menimbulkan klaster, karena banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan, namun sampai saat ini belum ada laporan dari kabupaten atau kota," ujar Yusri.

Baca Juga: Satgas COVID-19: Wilayah Zona Merah Naik Siginifikan Pekan Ini

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya