Satgas COVID-19: Wilayah Zona Merah Naik Siginifikan Pekan Ini

Selain itu, banyak wilayah nyaman di zona oranye COVID-19

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan per 8 November 2020 jumlah wilayah zona merah atau risiko tinggi COVID-19 naik signifikan. Pada pekan lalu, tercatat 19 kabupaten/kota zona merah, namun pekan ini naik menjadi 27.

"Untuk zona oranye atau risiko sedang ada sedikit penurunan dari minggu sebelumnya yaitu 371 menjadi 370 kabupaten/kota," ujarnya pada konferensi pers di YouTube BNPB Indonesia, Selasa (10/11/2020).

1. Banyak wilayah yang nyaman di zona oranye COVID-19

Satgas COVID-19: Wilayah Zona Merah Naik Siginifikan Pekan IniIlustrasi Swab Test (ANTARAFOTO/Basri Marzuki)

Wiku mengatakan, masih banyak kabupaten/kota yang merasa aman berada di zona oranye. Padahal, zona tersebut masih berbahaya dan berisiko tinggi adanya penularan COVID-19.

"Semakin daerah merasa nyaman di zona oranye maka mereka membuka peluang daerahnya untuk masuk ke zona merah," katanya.

Baca Juga: [Update] 8 Negara di Dunia Alami Penambahan Kasus COVID-19 Hari Ini

2. Ada 97 wilayah yang masuk zona kuning COVID-19

Satgas COVID-19: Wilayah Zona Merah Naik Siginifikan Pekan IniIlustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Wiku mengatakan saat ini wilayah yang masuk zona kuning atau risiko rendah COVID-19 sebanyak 97. Jumlah itu turun tujuh angka dari pekan sebelumnya yaitu, 104 kabupaten/kota.

"Ada peningkatan di daerah yang tidak ada kasus (zona hijau), delapan meningkat jadi sembilan wilayah. Namun, zona tidak terdampak menurun dari 12 menjadi 11 kabupaten/kota," ujarnya.

3. Perkembangan zonasi COVID-19 pekan ini kurang baik

Satgas COVID-19: Wilayah Zona Merah Naik Siginifikan Pekan IniIlustrasi swab test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Wiku menyimpulkan bahwa perkembangan zonasi risiko kurang baik pekan ini. Hal itu sangat disayangkan karena ada 33 kabupaten/kota dari zona kuning masuk ke zona oranye.

"Selain itu, ada 19 kota yang berpindah dari zona oranye ke zona merah," katanya.

Wiku mengatakan hal itu terjadi karena masyarakat dan pemerintah daerah lengah. Ia meminta untuk wilayah tersebut untuk mengevaluasi penerapan protokol kesehatan.

Baca Juga: [UPDATE] Hari Ini Kasus COVID-19 Naik 3.779, Pasien Sembuh 3.475 Orang

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya