TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Loyalis Minta Kubu Airlangga Tak Bangun Narasi Sudutkan Bamsoet

Jelang Munas, hubungan keduanya kembali memanas

IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Jakarta, IDN Times - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Golkar Viktus Murin meminta kubu Airlangga Hartarto tidak membangun narasi menyudutkan pihak Bambang Soesatyo (Bamsoet).

Sebelumnya, Airlangga sempat menyindir Bamsoet terkait kesepakatan antara keduanya jelang pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) pada Desember mendatang.

1. Viktus menilai kubu Airlangga yang banyak melanggar kesepakatan

Rapimnas Golkar (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Viktus mengatakan, justru kubu Airlangga lah yang banyak melanggar kesepakatan dengan menyingkirkan pendukung Bamsoet.

“Nyatanya yang melanggar kesepakatan adalah kubu Airlangga yang sudah menyingkirkan orang-orang Bamsoet di posisi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPR RI sebagaimana telah disepakati sebelumnya,” kata Viktus melalui keterangan tertulisnya, Senin (25/11).

2. Nusron Wahid dan Robert Kardinal disingkirkan dari AKD partai

Deklarasi dukungan calon ketum Golkar Bambang Soesatyo (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Viktus yang juga sebagai juru bicara Bamsoet ini meyebut, sudah banyak pendukung Bamsoet yang disingkirkan dari AKD seperti Nusron Wahid dan Robert Kardinal.

“Belum lagi soal pemecatan di daerah. Plt Jambi dicopot karena perbedaan pendapat. Belum lagi di daerah-daerah, yang banyak di-Plt-kan dan tidak dipulihkan seperti telah disepakati dalam Rapat Pleno DPP yang melarang kebijakan Plt jelang Munas,” kata Viktus.

3. Kubu Airlangga diminta tidak lagi menyerang Bamsoet

(Rapimnas Golkar) IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Viktus meminta kubu Airlangga tidak lagi melontarkan narasi yang bertujuan menjegal Bamsoet jelang Munas.

“Jadi, upaya membela diri mereka yang terus bicara soal kesepakatan, apalagi menyebut bahwa kesepakatan itu disaksikan ketum partai lain. Lebih baik berkaca kenapa begitu mudah melanggar kesepakatan dan sudah berapa orang yang dizalimi,” katanya menegaskan.

Baca Juga: Pengamat LIPI: Munas Golkar Jangan Sampai Aklamasi dan Vote Buying

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya