TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Luhut Minta Para Ahli Selidiki Tsunami Banten

Luhut bentuk tim untuk identifikasi tsunami Banten

Ilustrasi. IDN Times/Panji Galih Aksoro

Jakarta, IDN Times - Tsunami yang menerjang wilayah Banten dan Lampung, Sabtu (22/12) malam lalu, menjadi fenomena baru dalam penanganan bencana di Tanah Air.

Tsunami yang datang tanpa didahuli oleh gempa ini, akhirnya menimbulkan banyak spekulasi terkait bencana tersebut.

Baca Juga: [UPDATE] Korban Meninggal Tsunami Banten Bertambah Jadi 373 Orang

1. Luhut bentuk tim untuk identifikasi tsunami Banten

IDN Times/Isidorus Rio Turangga

Oleh karena itu, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan telah mengkoordinasikan para ahli untuk mengidentifikasi penyebab tsunami dan bekerja dalam satu tim.

“Bahwa ini bukan tsunami karena gempa vulkanik, tapi karena longsor seluas 64 hektar dari Gunung Anak Krakatau,” ujar Luhut dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/12).

2. Tim sudah mulai bekerja satu hari usai bencana tsunami

Puspen Kemendagri

Tim yang dibentuk oleh Luhut ini sudah mulai bekerja satu hari, usai bencana tsunami yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.

Koordinasi dilaksanakan dengan melibatkan para ahli dari berbagai instansi seperti BPPT, LIPI, BMKG, BIG, LAPAN, Pushidros TNI AL, dan Kementerian ESDM.

Analisa sementara para ahli mengarah pada terjadinya flank collapse atau longsoran Anak Gunung Krakatau, yaitu adanya material yang lepas dalam jumlah banyak di lereng terjal yang dipicu oleh tremor dan curah hujan tinggi. Sumber data analisa berupa seismogaf, tide gauge, citra satelit, dan data interferometri 64 hektar.

3. Lakukan uji lapangan setelah situasi membaik

IDN Times/Panji Galih

Untuk membuktikan kebenaran teori tersebut, tim akan melakukan survei geologi kelautan dan bathymetri di komplek Gunung Anak Krakatau setelah situasi dianggap aman dan memungkinkan.

“Sekarang mau kita bikin kapal mau lihat kesana belum bisa, karena cuaca masih jelek, mungkin (dapat diberangkatkan) setelah  25 Desember, mungkin 27 atau 28, pakai Kapal Baruna Jaya untuk lihat lagi peta di bawah lautnya,” jelas Luhut.

Baca Juga: Istri Vokalis Seventeen Jadi Korban Meninggal Tsunami Banten

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya