Mengenang 2 Tahun Peristiwa Gempa, Tsunami dan Likuefaksi di Kota Palu
Korban jiwa akibat tsunami mencapai 2.045 orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dua tahun lalu, tepat pada 28 September 2018, gempa yang disusul tsunami dan likuefaksi membuat Kota Palu di Sulawesi Tengah dan sekitarnya luluh lantak. Ribuan nyawa melayang dan puluhan ribu warga kehilangan tempat tinggal akibat bencana tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa yang terjadi pada pukul 17.02 WITA itu berpusat di 26 kilometer utara Kabupaten Donggala dan 80 kilometer barat laut Kota Palu, dengan kedalaman 10 kilometer. Kekuatan gempa 7,4 Skala Richter (SR).
Baca Juga: Korban Gempa Palu: Pak Jokowi Mengapa ke Palu Tapi Gak Tengok Kami
1. BMKG mencabut peringatan dini tsunami sebelum bencana itu terjadi
Pada hari itu, Kota Palu dan sekitarnya memang sudah diguncang gempa sejak siang hari. Pada pukul 13.59 WITA, gempa berkekuatan 6 SR sudah dirasakan oleh warga sekitar. BMKG pun langsung mengeluarkan peringatan dini bahaya tsunami dengan level Siaga alias punya potensi tinggi tsunami.
Saat itu, BMKG memberikan estimasi akan terjadi gelombang besar dengan ketinggian mulai dari 0,58 meter pada pukul 17.22 WIB. Namun, BMKG melakukan pemutakhiran data dan mencabut peringatan dini tsunami pada pukul 17.36 WIB, karena tenggat waktu estimasi awal telah terlewati.