TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Novel Baswedan Tidak Percaya Kasusnya Akan Diungkap Polisi

Kasus terornya sudah berlalu 16 bulan

IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Jakarta, IDN Times - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, kembali meminta kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo agar segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengungkap pelaku penyerangan terhadap dirinya. Sebab, hingga 16 bulan berlalu, polisi belum bisa mengungkap eksekutor bahkan otak intelektual di balik teror air keras.

Walaupun sejak awal, Novel mengaku sudah pesimistis kasusnya akan terungkap. Namun, ia tetap berharap Jokowi mau turun tangan dan membentuk tim independen yang terpisah dari Polri. Menurut dia, polisi sejak awal sudah tidak ingin kasus teror air keras tersebut diungkap.

Bahkan, Novel menduga ada keterlibatan jenderal polisi dalam penyerangannya. Lalu, apa lagi pesan yang disampaikan oleh Novel kepada rekan sejawatnya?

Baca juga: Novel Baswedan Terharu Disambut di Hari Pertama Bekerja di KPK

1. Novel minta Presiden Jokowi segera membentuk TGPF

www.twitter.com/@KPK_RI

Kasus penyerangan terhadap Novel sudah berlalu 16 bulan. Namun, hingga saat ini belum ada titik terang dari Polri. Mereka memang sudah pernah merilis dua sketsa tetapi itu pun baru diduga kuat pelaku lapangan yang menyiramkan air keras kepada penyidik berusia 40 tahun.

Selain itu, belum ada perkembangan yang berarti. Padahal, Polda Metro Jaya sudah mengerahkan 167 penyidik untuk menuntaskan kasus Novel. Namun, hasilnya tetap nihil.

“Saya sejak awal sudah menyampaikan bahwa polisi tidak mau mengungkap (kasus) ini. Saya tegaskan sekali lagi polisi tidak mau. Oleh karena itu, saya minta ke atasannya polisi (presiden) untuk mengungkap kasus ini,” kata Novel di halaman Gedung KPK.

Hari Jumat merupakan hari pertamanya bekerja kembali di lembaga anti rasuah usai selama 16 bulan absen. Ia tiba di gedung KPK sekitar pukul 09:13 WIB dan disambut oleh sekitar 200 pegawai, pimpinan KPK dan aktivis pegiat anti korupsi.

2. Novel juga menitipkan pesan kepada pimpinan KPK agar melindungi pegawainya

IDN Times/Fitang Aditia Budhi

Mantan perwira menengah Polri ini juga menyampaikan pesan kepada pimpinan KPK agar tidak menyerah untuk mengungkap penyerangan yang selama ini menghantui para pegawainya. Hal itu termasuk serangan air keras kepada dirinya yang terjadi pada 11 April 2017.

Ia berharap pimpinan KPK tidak akan berkompromi terhadap siapa pun yang ingin mengkerdilkan lembaga anti rasuah tersebut.

“Kita tidak bicara di area gelap, di area abu-abu, kita bicara terang, karena pemberantasan korupsi tidak akan pernah selesai apabila kita selalu kompromi. Kita selalu menutupi hal yang terjadi. Semoga apa yang saya sampaikan ini bisa menjadi suatu semangat,” kata Novel.

Baca juga: KPK Temukan Uang Rp 700 Juta di OTT Lampung Selatan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya