Pemerintah Harus Lakukan Pendekatan Ini Jika Papua Ingin Damai
Pembangunan infrastruktur yang masif bukan solusi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Masifnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan era Presiden Joko “Jokowi” Widodo di Papua dan Papua Barat, tidak lantas membuat masyarakat di sana menaruh simpati berlebih kepada pemerintah.
Insiden kerusuhan yang terjadi di Bumi Cenderawasih beberapa waktu lalu, membuktikan ketidakberdayaan pemerintah mengendalikan kemarahan masyarakat Papua, yang diduga berawal dari masalah rasialisme.
Baca Juga: Ini Dugaan Motif Pembunuhan 5 Pendulang Emas di Yahukimo Papua
1. Lakukan pendekatan secara individual kepada masyarakat Papua
Maximus Tipagau, pembantu staf Lenis Kogoya (Staf Khusus Presiden untuk Papua) mengatakan, pendekatan yang dilakukan pemerintah saat ini belum bisa membuat hati masyarakat Papua tersentuh. Pemerintah perlu melakukan pendekatan secara individu, agar lebih saling mengenal, bukan malah memperbanyak pasukan TNI atau Polri di sana.
Menurut Maximus bukan tanpa sebab Papua terus bergejolak. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Bumi Cendrawasih telah lama dilupakan pemerintah dan menjadi daerah paling tertinggal di wilayah timur Indonesia.
“Jangan kita kalah sama orang bule. Orang bule bisa tidur di kandang babi, (tidur) sama masyarakat. Tapi Pemerintah tidur dengan masyarakat, dengan saudara sendiri (tidak bisa), kenapa kita tidak bisa bersama-sama (tinggal) dengan masyarakat di pedalaman-pedalaman?” kata Maximus di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Selasa (3/9).
“Ini menjadi gap antara langit dan bumi. Ini menjadi kekecewaan, berarti saya bukan bangsa Indonesia. Saya ini orang lain, orang Papua. Ini akar masalahnya,” lanjut dia.
Baca Juga: Jadi Tersangka Provokasi Mahasiswa Papua, Siapa Veronica Koman?