TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengamat: Gak Cuma Belva, Harusnya Semua Stafsus Presiden Mundur Saja!

Belva sampaikan surat terbuka pengunduran diri di Instagram

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times - Usai dikecam habis-habisan oleh semua komponen masyarakat, baik anggota DPR, Ombudsman, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), mau pun publik, akhirnya salah satu staf khusus millennials Presiden, Adamas Belva Syah Devara, resmi mengundurkan diri.

Publik menganggap konflik kepentingan antara posisi Belva Adara sebagai staf khusus dengan kedudukannya sebagai pendiri dan pemilik platform belajar Ruangguru, serta menjadi pelaksana pelatihan Prakerja untuk korban PHK akibat pandemik COVID-19, rawan dengan gunjingan aroma benturan kepentingan.

Baca Juga: Belva Ruangguru Mundur dari Stafsus, Presiden Sudah Terima

1. Mundurnya Belva dari stafsus diapresiasi banyak pihak

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Indonesia Ari Junaedi menilai, pilihan untuk mundur dari Belva sudah tepat dan ikut menyelamatkan Presiden Joko “Jokowi” Widodo dari tudingan memanfaatkan posisi kekuasaan untuk kepentingan pribadi.

“Walau saya anggap terlambat, namun saya memberi apresiasi positif atas pilihan mundur dari Belva. Berjuang untuk Merah-Putih tidak harus berada di lingkungan Istana tetapi berkiprah nyata di masyarakat. Fokus membesarkan platform Ruangguru akan menjadi terpuji ketimbang menghadapi cibiran dan tuduhan KKN atas terpilihnya Ruangguru sebagai pelaksana pelatihan Prakerja,” kata Ari kepada IDN Times melalui keterangan tertulisnya, Rabu (22/4).

2. Tidak hanya Belva, Andi Taufan juga harusnya mundur

Staf Khusus Presiden Andi Taufan (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Ia menambahkan, seharusnya keputusan mundurnya Belva harus diikuti oleh Andi Taufan, staf khusus millennials Presiden lain yang blunder mengirim surat ke seluruh camat untuk menggandeng perusahaan pribadinya PT Amartha dalam penanganan COVID-19.

“Sikap Belva Adara jauh lebih terhormat dari Andi Taufan yang hingga sekarang belum memutuskan hengkang dari Istana," ujar Ari.

Menurut Dosen FISIP UI ini, untuk mengantisipasi kekecewaan publik di tengah pandemik COVID-19 yang butuh konsentrasi tinggi dari Presiden Jokowi, sebaiknya semua staf khusus millennials mengundurkan diri saja karena efektivitasnya tidak dirasakan publik.

"Jangan sampai Presiden sendiri yang meminta mundur. Anggaran untuk penggajian staf khusus lebih baik dialihkan untuk pengadaan APD bagi tenaga medis di garda terdepan penanganan COVID-19," kata Ari menegaskan.

3. Belva resmi mundur dari jabatannya sebagai stafsus Presiden melalui surat terbuka di Instagram

instagram.com/belvadevara

CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara, resmi mengundurkan diri sebagai staf khusus Presiden Joko “Jokowi” Widodo. Hal itu diungkapkan Belva dalam surat terbuka yang diunggah ke akun Instagram @belvadevara.

“Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020 dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020,” kata Belva dalam surat terbuka yang diterima IDN Times, Selasa (21/4).

Belva mengambil keputusan mundur dari kursi staf khusus presiden itu lantaran kontroversi Ruangguru di dalam program kerja pemerintah Kartu Prakerja. Dia menyampaikan bahwa dia tak ingin membuat publik berpikiran negatif tentang dirinya.

“Saya tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai staf khusus Presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemik COVID-19,” jelasnya.

Baca Juga: Alasan Belva Pilih Mundur dari Posisi Stafsus Millenial Jokowi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya