Pengamat LIPI: Munas Golkar Jangan Sampai Aklamasi dan Vote Buying
Kader Golkar harus memberikan suaranya untuk calon terbaik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan musyawarah nasional (Munas) Partai Golkar yang mengagendakan pemilihan ketua umum baru, harus diikuti kader-kader terbaik.
Sehingga, kata Zuhro, pemilihan ketua umum Golkar tidak berjalan secara aklamasi atau disetujui seluruh peserta rapat tanpa pemungutan suara. Dia menilai sebagai partai lama, Golkar mestinya memiliki banyak SDM yang berkontribusi baik untuk membesarkan partai.
Baca Juga: Almarhum BJ Habibie Beri Restu ke Bamsoet Maju di Munas Golkar?
1. Aklamasi tidak menjunjung tinggi demokrasi
Menurut Zuhro, aklamasi tidak menjunjung demokrasi. Selain itu, juga untuk menjelaskan kepada masyarakat, Golkar adalah partai yang menjunjung tinggi tegaknya demokrasi.
“Jadi menurut saya berikan peluang itu, jangan sampai aklamasi. Aklamasi itu bukan demokrasi, apakah kita akan belajar demokrasi secara serius? Kalau secara serius mestinya memberikan peluang atau kesempatan bagi kader-kader untuk belajar, bukan kader yang mau berkonsentrasi wajib menang, tidak juga,” kata Zuhro di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (24/11).
Baca Juga: Airlangga Siap Hadapi Kontestasi Pemilihan Ketum Golkar Awal Desember