TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Protes Polusi Debu Batu Bara, Warga Cilincing Gelar Unjuk Rasa

Walhi sebut debu batu bara sangat berbahaya bagi kesehatan

Istimewa

Jakarta, IDN Times - Puluhan warga Cilincing, Jakarta Utara melakukan aksi unjuk rasa akibat polusi udara yang disebabkan oleh debu batu bara di Pelabuhan Marunda.

Aksi unjuk rasa warga Cilincing tersebut dilakukan di depan PT. Karya Citra Nusantara (KCN), Sabtu (31/8).

1. Warga cilincing banyak yang terkena ispa akibat debu batu bara

Istimewa

Polusi udara akibat debu batu bara tersebut diduga menyebabkan banyak warga kecamatan Cilincing tersebut menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Koordinator Lapangan Koalisi Masyarakat Jakarta Utara Laode Kamaludin mengatakan, PT. KCN harus bertanggung jawab atas polusi udara yang telah merugikan warga Jakarta utara.

“Kami di sini mendesak PT. KCN agar segera memberhentikan pengoperasian perusahaan karena telah melanggar hukum yang telah diatur oleh pemerintah dan harus bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan akibat dari operasi bongkar muat batu bara di pelabuhan tersebut," ujar Laode melalui keterangan tertulisnya kepada IDN Times, Minggu (1/9).

Baca Juga: Akibat Longsor, 2 Pekerja Tambang Batu Bara Terkubur Hidup-hidup

2. Sudinkes Jakut sebut faktor utama ispa akibat banyaknya debu

IDN Times/Mela Hapsari

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Utara, Yudi Dimyati, mengungkapkan, sampai saat ini pihaknya telah menganalisa bahwa penyakit yang paling banyak ditemukan akibat polusi udara tersebut adalah ISPA.

“Faktor nomor satu yang menyebabkan ISPA itu karena lingkungan (debu), bukan karena penularan,” kata Yudi.

3. Walhi sebut debu batu bara sangat berbahaya

IDN Times/ M. Idris

Manajer Kampanye Perkotaan dan Energi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Dwi Sawung, mengatakan debu batu bara sangat berbahaya untuk kesehatan manusia.

Meskipun tidak melalui proses pembakaran, debu batu bara tetap menghasilkan particulate matter (PM) 2,5, yakni debu melayang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikrometer atau 3 persen dari diameter rambut manusia.

“Masker biasa tidak mampu mencegah partikel debu masuk ke tubuh manusia lewat pernapasan. Harus menggunakan masker khusus yang memiliki filter PM 2,5. Harga masker ini 10 kali lipat lebih mahal dibanding masker biasa," jelas Dwi.

Baca Juga: Tumpahan Batu Bara Cemari Pesisir Pantai Balikpapan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya