Tenaga Honorer Dihapus, PB PGRI: Sekolah Bisa Lumpuh!
Guru honorer sangat membantu banyak sekolah di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) mengkritisi kebijakan pemerintah dan DPR yang akan menghapus tenaga honorer, pegawai tetap, pegawai tidak tetap, dan lainnya dari organisasi kepegawaian pemerintah.
Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi mengatakan jika hal tersebut dilakukan, maka aktifitas belajar dan mengajar di seluruh sekolah yang ada di Indonesia akan terganggu.
“Ke depan tidak boleh ada tenaga honorer, tapi kalau gak ada tenaga honorer hari ini di sekolah lumpuh,” kata Unifah di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (22/1).
1. Penghapusan tenaga kerja honorer tidak relevan dengan situasi pendidikan di Tanah Air
Ia menilai kebijakan penghapusan tenaga kerja honorer tidak relevan dengan situasi dan kondisi di dunia pendidikan Tanah Air, mengingat terbatasnya jumlah guru negeri yang ada saat ini.
“Jadi kan harus dilihat mungkin ada timelinenya, kapan tidak adanya. Nah sekarang kalau honorer di satu daerah gak ada itu lumpuh sekolah, karena hanya ada satu dua guru negeri di sekolah, terbantu karena itu,” ujarnya.
Baca Juga: 5 Fakta Film Guru-guru Gokil, Sebagai Bentuk Apresiasi kepada Guru!