Imlek Milik Semua, Suasana Tahun Baru Cina di Tambak Bayan Surabaya
Berbaur jadi satu, membongkar batas suku, ras dan agama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Aroma dupa menyengat saat memasuki Kampung Tambak Bayan, Selasa (5/2). Rumah-rumah terlihat cerah dengan cat barunya berwarna merah dan kuning. Hiasan-hiasan lampion berbentuk babi serta beberapa amplop angpao juga menggantung di sepanjang jalanan kampung.
Tentu saja, Kampung Tambak Bayan merupakan kampung pecinan di Kota Surabaya. Hampir seluruh penduduknya beretnis Tionghoa. Mereka pun bergembira menyambut Imlek atau perayaan tahun baru Cina. Lim Kem Hao, atau yang karib disapa Gepeng, salah satu warga menjelaskan tradisi yang dijalankan di kampung tersebut.
Baca Juga: Kelenteng Terbesar di Asia Tenggara Ini Siap Sambut Jemaat Mancanegara
1. Sembahyang dimulai sejak malam hari
Perayaan Imlek dimulai sejak malam menjelang pergantian hari. Masyarakat menyalakan dupa dan bersembahyang di rumahnya masing-masing untuk menghormati leluhur. Mereka melakukan sembahyang bersama anggota keluarga dengan khidmat. "Nanti kalau sudah selesai sembahyang makan-makan untuk mengucap syukur," jelas Gepeng.
Baca Juga: 7 Kebiasaan Unik yang Wajib Kamu Tahu Saat Perayaan Tahun Baru Imlek