Bacakan Pledoi, Azis Syamsuddin Curhat Pernah Miskin di Australia
Azis mendapat pemasukan 57 dolar Australia per hari saat itu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin mengaku pernah merasakan hidup miskin ketika berada di Australia. Hal itu ia sampaikan ketika pmembacakan nota pembelaannya di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat.
Azis merasa hidupnya susah karena ketika dia sedang mengambil gelar master di Australia terjadi krisis moneter di Indonesia pada 1998.
"Perjuangan saya pada saat ambil menggelar master of applied fincane mempunyai suatu dinamika yang membentuk karakter saya dimana kita sama-sama mengetahui bahwa ekonomi di tahun 1998," kata Azis.
Baca Juga: Dituntut 50 Bulan Bui, Azis Syamsuddin: Ini Pembunuhan Karakter!
Baca Juga: Azis Syamsuddin: Saya Khilaf Pinjami Uang ke Eks Penyidik KPK
1. Azis harus nyuci mobil dan jadi loper koran
Karena saat itu sedang menunggu kelahiran anak terakhirnya, Azis harus mengirit dan bekerja ekstra untuk mencukupi kebutuhuan hidupnya. Azis harus mencuci mobil saat malam hari dan menjadi loper koran siang hari dengan pemasukan 57 dolar Australia sehari.
"Cuci mobil dengan gaji 40 dolar (Australia) pada saat itu per hari, saya juga menjadi loker koran saya lakukan pukul 6 pagi dengan gaji sebesar 17 dolar (Australia) per hari pada saat itu," ujar Azis.
Baca Juga: Bacakan Pembelaan, Azis Syamsuddin Nangis Ngaku Pernah Dipelonco