TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Minar, Jual Bedug Musiman Demi Bertahan di Tengah Pandemik

Meski dihantam pandemik, Minar tak putus asa mengais rezeki

Jelang lebaran, Pedagang Bedug mulai menjamur di Tanah Abang. (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Minar duduk termenung di bawah pohon. Tatapannya kosong. Ia masih menunggu pembeli yang hendak mengangkut bedug berbahan kulit kambing dagangannya.

Minar tak sendirian. Tampak beberapa penjual musiman lainnya yang menjual bedug di tepi jalan sekitar kawasan Jl. K.H. Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Mereka biasanya menjual bedug saat bulan puasa hingga menjelang lebaran.

"Saya jual bedug ini pas puasa doang, kalau gak puasa jualan kambing di dekat Pasar Lontar," ujar Minar ketika ditemui IDN Times pada Jumat, 7 Mei 2021.

Baca Juga: Kisah Sapto Wibowo, Sang Tunanetra Pencari Lailatul Qadar

1. Bedug dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp250 ribu

Jelang lebaran, Pedagang Bedug mulai menjamur di Tanah Abang. (IDN Times/Aryodamar)

Harga bedug yang dijual Minar bervariasi, mulai dari Rp250 ribu-Rp650 ribu. Harga tersebut ditentukan berdasarkan ukuran hingga tingkat kesulitan pembuatannya.

"Karena sudah biasa, buat satu bedug bisa hitungan jam lah kira-kira. Saya buat ini sendiri gak pakai bantuan orang," ujarnya.

2. Jualan bedug tetap harus dilakukan demi menafkahi keluarga

Warga Melewati Pedagang Bedug yang mulai menjamur di Tanah Abang. (IDN Times/Aryodamar)

Dengan harga tersebut, ia mengaku sebetulnya tidak seuntung seperti berjualan kambing. Namun, ia tetap harus berjualan.

"Apalagi lagi corona begini, berkurang banget pendapatannya. Tapi mau gimana, lumayan lah buat ngasih makan anak (dan) istri," jelasnya.

Baca Juga: Catat, 3 Ibadah dan Amalan Rasulullah SAW 10 Hari Terakhir Ramadan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya