DPRD DKI Jakarta: Belajar Online Bikin Orang Tua dan Siswa Stres
DPRD mendukung pemerintah pusat membuka lagi sekolah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani mendukung keputusan pemerintah, mengizinkan lagi kegiatan belajar mengajar tatap muka di tengah pandemik COVID-19 secara bertahap, mulai Januari 2021. Sebab, menurutnya, belajar online membuat siswa dan orang tuanya stres.
"Seperti kasus seorang siswa di Kalimantan yang bunuh diri akibat stres tugas menumpuk, dan juga kasus seorang ibu yang tega membunuh anaknya sendiri akibat emosi sekolah daring," ujar Zita, Minggu (22/11/2020).
Baca Juga: Anak Sekolah Belajar Online, Pedagang Seragam Kini Beralih Jualan Masker
1. Belajar online dinilai sangat diskriminatif
Berdasarkan data i-Ready Digital Instruction and Assessment Software, kata Zita, hanya 60 persen orang dengan pendapatan rendah yang bisa sekolah online. Sedangkan yang ekonominya berkecukupan berada di angka 90 persen.
"Ini membuktikan bahwa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tidak hanya berhasil merenggut nyawa anak, tetapi juga telah mendiskriminasi pendidikan kita," jelasnya.
Baca Juga: Polisi: Siswa Bunuh Diri di Gowa Bukan karena Stres Sekolah Daring