FPI: Kami Gak Perlu Dikasihani
FPI juga disarankan untuk menjadi partai politik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Front Pembela Islam (FPI) dalam beberapa pemilihan umum mendukung calon tertentu. Pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, mereka mendukung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Kemudian, dalam Pemilu Presiden 2019, FPI menyatakan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Keberpihakan FPI pada calon terentu tersebut mendapat sindiran dari Anggota Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanulhaq.
Maman mengatakan para tokoh yang didukung FPI saat pemilihan pada akhirnya merapat ke kubu Jokowi. Ia menyebutkan Prabowo menemui Ketua Umum PDIP Megawati dan Anies Baswedan bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
PDIP dan Nasdem adalah dua partai utama yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Baca Juga: Perpanjangan Izin Tertunda, Ini Sepak Terjang FPI Sejak Berdiri
1. FPI tak perlu dikasihani
Menanggapi sindiran tersebut, Ketua Bidang Penegakan Khilafah DPP FPI, Awit Masyhuri, mengatakan FPI tak perlu dikasihani. Ia juga membantah jika FPI dianggap mengincar jabatan.
"FPI di dalam berpolitik tak mencari jabatan dan kursi, yang kami ajukan adalah konsep. FPI gak perlu dikasihani, ini prinsip perjuangan kami. Bahwa kami sudah mengajukan sesuatu, kalau kami ditinggalkan ya ikhtiar berikutnya," jelas Awit di acara Mata Najwa yang disiarkan Trans 7, Rabu (31/7).