TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

ICW: Dulu Pelemahan KPK dari Luar, Kini dari Pimpinan Sendiri

KPK era Firli Bahuri paling banyak catatan

5 pimpinan KPK: Nurul Ghufron, Nawawi Pomolango, Firli Bahuri, Alexander Marwata, Lili Pintauli Siregar (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini juga dilemahkan dari dalam, yakni oleh pimpinan. Hal ini berbeda dengan periode-periode sebelumnya KPK dilemahkan oleh pihak eksternal.

"Kalau dulu pelemahan terjadi dari luar KPK, tapi hari ini dari internal KPK yaitu dari pimpinan KPK," ujar peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, dalam acara 'Evaluasi Dua Tahun Kinerja KPK dan Implikasinya bagi Sektor SDA', Senin (27/12/2021).

Baca Juga: Firli Bahuri Sebut KPK Lebih Baik Usai UU Direvisi

1. Hasil survei yang anjlok dinilai wajar

Peneliti ICW Kurnia Ramadhana di Kantor Darurat Pemberantasan Korupsi (IDN Times/Aryodamar)

Selain itu, Ketua KPK Firli Bahuri dan Wakil Ketua Lili Pintauli Siregar pernah dinyatakan melanggar etik. Hal itu dinilai semakin memperburuk citra KPK di mata publik.

"Sehingga wajar saja lembaga survei sejak era Firli Bahuri sampai detik ini tidak ada peningkatan kepercayaan publik, semuanya turun," ujarnya.

2. KPK era Firli paling banyak catatan

Ketua KPK, Firli Bahuri, saat diskusi dengan media massa di Gedung Juang KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Jumat (19/11/2021). (IDN Times/Aryodamar)

Dalam setiap era pimpinan KPK sebelum Firli, selalu ada catatannya masing-masing untuk dievaluasi. Namun, menurut Kurnia, KPK era Firli memiliki catatan terbanyak dan sudah diberi catatan pun tak diperbaiki.

"Itu yang mungkin sedikit membedakan dengan pimpinan sebelumnya yang dulu KPK selalu dapat peringkat tertinggi atau setidaknya tiga besar, bukan seperti saat ini yang justru di bawah kepolisian," ujarnya.

Baca Juga: Survei Indikator: Publik Kini Lebih Percaya Polri Ketimbang KPK

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya