TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Terima Medali Kemerdekaan Pers, Fadli Zon: Sangat Ironis

Menurut Fadli, tugas pers bukan menyanjung pemerintah

IDN Times/Irfan Fathurohman

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengatakan, penghargaan kemerdekaan pers yang diraih Presiden Joko 'Jokowi' Widodo dalam peringatan Hari Pers Nasional, Sabtu (9/2), sangat ironis.

Menurutnya, insan pers merasa prihatin karena penghargaan tersebut diberikan kepada Jokowi ketika banyak peristiwa yang dianggap merugikan penguasa seperti Reuni Alumni 212 dan pemberian remisi pada otak pembunuhan jurnalis Radar Bali.

1. Pers adalah penyambung lidah publik

IDN Times/Irfan fathurohman

Fadli mengatakan, institusi pers bukan hanya mewakili pekerja pers atau pemilik industri media saja, melainkan mewakili kepentingan publik karena pers adalah penyambung lidah publik.

"Itu sebabnya dalam kajian demokrasi atau ilmu politik, pers selalu mendapatkan atribut yang istimewa. Pers jangan terkooptasi oleh kepentingan pemilik modal," jelasnya dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: Jokowi Dituntut Tuntaskan 7 Kasus Pembunuhan Wartawan

2. Menurut Fadli ancaman kemerdekaan pers bukan dari penguasa

Twitter/@fadlizon

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, ancaman kemerekaan pers mungkin tak berasal dari penguasa, tapi dari insan pers sendiri. Terlebih ketika lembaga media menentukan arah pemberitaannya sendiri sehingga jadi tak berimbang.

"Jika ini terjadi, tentu saja merupakan sebuah kerugian bagi perkembangan pers dan demokrasi kita," jelasnya.

3. Fadli ingatkan fungsi pers bukan menyanjung pemerintah

IDN Times/Irfan Fathurohman

Caleg DPR RI dapil Kabupaten Bogor dari Partai Gerindra ini pun berharap pers nasional tak kehilangan fungsi sebagai alat kontrol kekuasaan, mengingat perannya sebagai pilar keempat demokrasi dalam momentum Hari Pers Nasional.

"Tugas pers memang bukanlah menyanjung-nyanjung pemerintah, tapi mengawasi mereka," tuturnya.

4. Jokowi terima penghargaan kemerdekaan pers karena tak intervensi kebebasan pers

biro pers kepresidenan

Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo mengatakan, pemberian anugerah Medali Kemerdekaan Pers kepada Presiden Jokowi berdasarkan pertimbangan selama masa pemerintahannya memberikan ruang kebebasan kepada komunitas pers.

"Pers menyelesaikan masalahnya sendiri dan sama sekali tak mengintervensi kebebasan pers," kata Stanley kepada IDN Times, Minggu (10/2).

Baca Juga: Dewan Pers: Bukan Cuma Jokowi, SBY Juga Terima Medali Kebebasan Pers

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya