TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus COVID-19 di Jakarta Pecah Rekor, PKS: Pemprov DKI Kurang Tegas! 

Dalam sehari kasus positif COVID-19 bertambah 239 di Jakarta

Petugas medis menunggu pasien di IGD salah satu Rumah Sakit Di Mataram, NTB, Rabu (3/6/2020) / ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPRD DKI, Achmad Yani, mengkritik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait penambahan kasus positif COVID-19 atau virus corona di Jakarta yang menyentuh angka hingga 239 kasus baru dalam sehari. Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta kurang tegas melaksanakan penertiban protokol kesehatan sehingga kasusnya melonjak.

“Kita mau ekonomi jalan lagi tapi kita juga tidak bisa mengabaikan bahwa wabah COVID-19 ini masih ada dan masih terus menyebar. Pemprov DKI juga saya nilai masih kurang tegas dalam melakukan penertiban terkait protokol kesehatan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (10/6).

Baca Juga: Ada 1.145 Kasus Positif Virus Corona di 66 RW Zona Merah Jakarta

1. Jumlah kendaraan yang melintas di Jakarta melonjak

Sejumlah kendaraan memadati ruas jalan di kawasan Semanggi, Jakarta, Selasa (19/5/2020) (ANATARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Ia menilai jumlah kendaraan yang melintas di Jakarta mengalami lonjakan dibandingkan dengan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) awal. Di PSBB Masa Transisi ada penambahan rata-rata jumlah kendaraan hampir mencapai 50 ribu kendaraan per hari.

“Lalu lintas kendaraan juga mulai meningkat lebih banyak dibandingkan masa PSBB sebelumnya, dari 190 ribuan meningkat jadi 240 ribuan per hari,” ujarnya.

2. PKS khawatir adanya gelombang kedua virus corona

Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Achmad Yani (Dok. Istimewa)

Fraksi PKS pun khawatir akan munculnya gelombang kedua pandemik COVID-19 di Jakarta. Menurut Yani hal itu bisa terjadi apabila Pemprov DKI Jakarta tidak tegas.

“Ini baru empat hari tapi lonjakan pasien sudah sangat tinggi, dari 61 orang menjadi 239 orang per hari dalam waktu singkat, ini ekstrem sekali dan harus menjadi perhatian dalam membuat kebijakan,” ungkapnya.

Baca Juga: [UPDATE] Rekor Tertinggi Jakarta, Positif COVID-19 Bertambah 239 Orang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya