TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ketua KPK: Korupsi Sangat Bertentangan dengan Pancasila, Pengkhianat!

Korupsi disebut telah mengamputasi keadilan rakyat

Ketua KPK, Firli Bahuri (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, menegaskan bahwa perilaku korupsi bertentangan dengan Pancasila. Bahkan, ia menyebut koruptor sebagai pengkhianat.

"Korupsi sebagai kejahatan kemanusiaan, sangat bertentangan dengan setiap butir sila Pancasila, sehingga banyak yang mengatakan para koruptor tidak pancasilais, karena telah mengkhianati seluruh nilai-nilai dalam dasar negara kita," ujar Firli dalam keterangan tertulis, pada Rabu (1/6/2022) yang bertepatan dengan Hari Kelahiran Pancasila. 

Baca Juga: Tersangka Korupsi Lahan Sampah, Kades: Nanti Saya Bongkar

1. Korupsi dapat menimbulkan dampak destruktif

Pegiat antikorupsi dari ICW dan Gerakan #Bersihkan Indonesia melakukan aksi teaterikal "Habis Gelap Tak Kunjung Terang: Runtuhnya Pemberantasan Korupsi" di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (8/12/2021). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Menurutnya, korupsi tidak dapat dibiarkan. Sebab, dapat menimbulkan dampak destruktif.

"Salah satunya dapat merusak nilai-nilai persatuan dalam sila ketiga, mengingat para koruptor lazimnya mementingkan diri dan kelompoknya sendiri, ketimbang kepentingan nasional bangsa dan negara," ujar Firli.

2. Korupsi disebut telah mengamputasi keadilan rakyat

Pegiat antikorupsi dari ICW dan Gerakan #Bersihkan Indonesia melakukan aksi teaterikal "Habis Gelap Tak Kunjung Terang: Runtuhnya Pemberantasan Korupsi" di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (8/12/2021). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Mantan Kapolda Sumatra Selatan ini juga mengatakan, korupsi telah mengamputasi keadilan bagi masyarakat. Hal tersebut membuat korupsi harus ditangani dengan cepat dan tepat.

"Kejahatan kemanusiaan yang telah berurat akar di republik ini, harus segera ditangani dengan tepat, cepat, cermat, terukur, efisien dan melibatkan seluruh eksponen-elemen bangsa, agar keadilan sosial benar-benar tercipta serta dirasakan bagi seluruh rakyat Indonesia, seperti termaktub dalam sila kelima Pancasila," ujarnya.

Baca Juga: 3 Perbedaan Hari Kelahiran Pancasila dengan Kesaktian Pancasila

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya