TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KPK: Masyarakat Indonesia Miskin karena Tingkat Korupsi yang Tinggi 

Korupsi terjadi secara masif, lalu apa strategi KPK?

Gedung KPK (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menilai saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang terjerat kemiskinan. Menurutnya, hal itu disebabkan oleh tingkat korupsi yang tinggi.

“Korupsi masih terjadi secara masif. Masyarakat Indonesia juga masih banyak yang miskin karena penyebabnya tingkat korupsi yang tinggi,” ujar Alex dalam kuliah umum di Universitas Tanjungpura (Untan), Pontianak, Kalimantan Barat pada Jumat (22/10/2021).

Baca Juga: Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar Hattrick Dilaporkan ke Dewas

1. KPK kedepankan edukasi antikorupsi

Ilustrasi KPK. (ANTARA FOTO/Muhammad Aditya)

Untuk memberantas korupsi, salah satu strategi yang diterapkan KPK adalah dengan edukasi dan kampanye antikorupsi. Untuk pendidikan dasar dan menengah, kata Alex, KPK bekerja sama dengan pemerintah daerah (pemda). Selain itu, KPK juga sudah dilakukan perjanjian kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama.

“Untuk pendidikan dasar dan menengah, KPK minta pemda tingkat II mengeluarkan peraturan daerah terkait pendidikan antikorupsi. Begitupun dengan pemda tingkat I atau dengan Gubernur. Kami juga sudah minta untuk diterbitkan peraturan terkait pendidikan antikorupsi untuk tingkat SMA atau setaranya,” terang Alex.

2. KPK fokus fokus pada pendidikan antikorupsi

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Alex mengatakan, KPK terus memonitor perkembangan penerbitan regulasi dan implementasinya di lapangan. Tujuannya, agar masyarakat khususnya di tingkat sekolah menerima pendidikan nilai-nilai integritas dan kejujuran sejak dini. Selain itu, Alex juga menekankan hal tersebut bukan saja menjadi tugas sekolah, tapi penting memulai pendidikan antikorupsi sejak di rumah.

Menurut Alex, ada yang kurang di dalam konsep pendidikan dasar yang diimplementasikan selama ini. Dia mengambil contoh negara-negara yang relatif baik tingkat pendidikannya seperti Irlandia, Singapura, Jepang, menurutnya, lebih konsen memberikan pendidikan karakter lebih banyak di awal masa sekolah.

“(Seperti) kejujuran, ketertiban, kedisiplinan. Menurut survey, ternyata kunci keberhasilan seseorang itu kejujuran, kerja keras dan disiplin,” kata Alex.

Baca Juga: BEM SI Sebut Jokowi Lemahkan KPK Lewat Firli Bahuri

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya