Munarman: Ada Rekayasa Seolah Saya Tokoh Teroris yang Dihormati
Munarman menilai konstruksi dibuat sesuai skenario
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Eks Sekretaris Front Pembela Islam (FPI) Munarman menyebut ada rekayasa dalam rekonstruksi perkara dugaan tindak pidana terorisme. Bahkan, ia merasa dibuat seperti tokoh terorisme besar yang dihormati.
"Misalnya ketika di UIN Ciputat dibuat rekonstruksi skenario seolah-olah begitu saya masuk semua peserta berdiri, jadi diteriakin oleh pengarahnya, terdakwa Munarman masuk ke ruangan, semua peserta berdiri, padahal nggak ada itu. Dibuat-buat begitu," ujar Munarman dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (16/2/2022).
"Jadi seolah-olah mereka mau mengesankan bahwa saya itu dihormati saya itu tokoh teroris di kalangan mereka sehingga ketika saya masuk semua berdiri. Saya bilang nggak ada lah, biasa saja, orang lagi putar video dan ceramah kok," sambungnya.
Baca Juga: Munarman soal Ceramah Syariat Islamnya: Densus 88 Salah Paham!
1. Munarman menilai penyidik gagal
Munarman menilai hal-hal berbeda yang terjadi dalam rekonstruksi kasusnya itu terjadi karena penyidik gagal meminta keterangannya sebagai tersangka dugaan terorisme. Sebab, ia mengaku enggan memberi keterangan saat pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP)
"Karena bagi saya di BAP saya tidak banyak memberikan keterangan ke penyidik karena percuma. Saya mengamalkan perkataan Imam Syafii saja berdebat sama orang bodoh pasti kalah kita, karena itu saya menghindari berdebat sama orang-orang bodoh itu. Jadi saya nanti saja di pengadilan," jelasnya.
Baca Juga: Munarman Minta Bebas dari Dakwaan Terorisme dan Namanya Dipulihkan