Organda Soroti Minimnya Angkutan Perkotaan Terintegrasi TransJakarta
Mimpi DKI punya angkutan umum terintegrasi belum terwujud
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mimpi Jakarta memiliki sarana transportasi umum yang terintegrasi rupanya belum terwujud. Menjelang Hari Ulang Tahun DKI Jakarta yang ke-492, Organisasi Angkutan Darat (Organda) menyebutkan, ternyata baru tujuh persen dari total mikrolet yang sudah terintegrasi dengan TransJakarta.
"Dari total 12 ribu unit, baru sebanyak 800 mikrolet yang terintegrasi, kalau kita berbicara upaya menekan kemacetan, tentu angka ini cukup kecil," kata Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan di Jakarta, seperti dikutip Antara, Rabu (19/6).
1. Transportasi umum sudah beragam, namun integrasinya belum optimal
Integrasi yang baik antar angkutan darat, menurut Shafruhan, menjadi syarat penting guna menarik minat masyarakat agar mau beralih menggunakan transportasi umum.
Transportasi yang ada di DKI Jakarta ini sebenarnya sudah cukup lengkap, mulai dari mikrolet, bus TransJakarta, kereta rel listrik (KRL), sampai moda raya terpadu (MRT).
Bahkan tak lama lagi kereta api ringan atau "light rail transit" (LRT) juga akan ikut bergabung dalam jajaran moda transportasi publik DKI.
Sayangnya, lanjut Shafruhan, integrasi dari setiap jenis transportasi publik yang telah tersedia itu masih belum optimal.
Baca Juga: Mengenal TRON, Aplikasi Angkot Daring
Baca Juga: Bus Listrik Transjakarta Jadi 'Wahana' di Monas. Coba, Yuk!