TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PDIP: Indonesia Butuh Produktif dan Inovatif Dibanding Berkonflik

Hasto juga menceritakan soal ide-ide besar Bung Karno

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto membuka sekolah partai secara virtual, Jumat (21/08/2020). Dok. PDIP

Jakarta, IDN Times - Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku saat ini ia tidak merasa mapan. Karena itu ia merasa saat ini penting untuk terus belajar.

Hal itu juga yang mendasari dirinya mengambil studi doktoral di Universitas Pertahanan meski sudah bergelar Master Manajemen.

"Demi mendorong sebuah kesadaran betapa Indonesia lebih butuh menjadi produktif dan inovatif dibanding berkonflik sendiri di dalam negeri," kata Hasto melalui keterangan tertulis, Sabtu (10/10/2020).

Baca Juga: PDIP Sesalkan Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja Berakhir Ricuh 

1. Hasto sebut Bung Karno punya tiga cara mengubah dunia

Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto dalam rakerda DPD PDI-P Sulsel di Hotel Claro Makassar, Kamis (12/3/2020). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Dalam paparannya di diskusi virtual Persatuan Insinyur Indonesia, Hasto mengutip pernyataan Presiden Sukarno yang mengatakan agama harus bersekutu dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Hal itu menurut Hasto tepat menjadi acuan bangsa Indonesia. 

"Kita negara yang begitu kaya raya, negara yang punya tugas sejarah menjadi pemimpin di antara bangsa-bangsa, pemimpin negarawan yang luar biasa dan itu semua melalui ide. Jadi mengubah dunia, kata Bung Karno itu, melalui tiga cara. Dengan senjata, dengan modal, atau kapital dengan ide. Ide over opinion," jelasnya.

2. Dalam setiap pekerjaan harus membuat sejarah

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membuka sekolah partai secara virtual, Jumat (21/08/2020) (Dok. PDIP)

Kepada para insinyur, Hasto mengatakan dalam pekerjaan apa pun, harus membuat sejarah. Menjadi yang terbaik, namun bukan dengan semangat individual, tetapi dengan semangat kebersamaan. 

Ia lalu bercerita bagaimana Bung Karno memotivasi para Insinyur agar lebih inovatif dalam bekerja. Hal itu menurut Hasto bisa dilihat dari sejarah pembangunan Waduk Jatiluhur dan pembangunan kawasan Semanggi.

"Ketika merancang Semanggi, Bung Karno sampai marah pada insinyur kita. Bung Karno marah kemudian mengancam, 'saya akan datangkan orang asing kalau kamu gak bisa'. Kita merdeka melawan Belanda saja bisa, masak kamu bangun jembatan saya gak bisa'," jelas Hasto menirukan ucapan ayah dari Megawati Soekarnoputri itu.

Baca Juga: Hasto kepada Eri-Armuji: Jangan Menyerah Meski Dikepung di Surabaya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya