PDIP: Indonesia Butuh Produktif dan Inovatif Dibanding Berkonflik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku saat ini ia tidak merasa mapan. Karena itu ia merasa saat ini penting untuk terus belajar.
Hal itu juga yang mendasari dirinya mengambil studi doktoral di Universitas Pertahanan meski sudah bergelar Master Manajemen.
"Demi mendorong sebuah kesadaran betapa Indonesia lebih butuh menjadi produktif dan inovatif dibanding berkonflik sendiri di dalam negeri," kata Hasto melalui keterangan tertulis, Sabtu (10/10/2020).
1. Hasto sebut Bung Karno punya tiga cara mengubah dunia
Dalam paparannya di diskusi virtual Persatuan Insinyur Indonesia, Hasto mengutip pernyataan Presiden Sukarno yang mengatakan agama harus bersekutu dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hal itu menurut Hasto tepat menjadi acuan bangsa Indonesia.
"Kita negara yang begitu kaya raya, negara yang punya tugas sejarah menjadi pemimpin di antara bangsa-bangsa, pemimpin negarawan yang luar biasa dan itu semua melalui ide. Jadi mengubah dunia, kata Bung Karno itu, melalui tiga cara. Dengan senjata, dengan modal, atau kapital dengan ide. Ide over opinion," jelasnya.
Baca Juga: PDIP Sesalkan Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja Berakhir Ricuh
2. Dalam setiap pekerjaan harus membuat sejarah
Kepada para insinyur, Hasto mengatakan dalam pekerjaan apa pun, harus membuat sejarah. Menjadi yang terbaik, namun bukan dengan semangat individual, tetapi dengan semangat kebersamaan.
Ia lalu bercerita bagaimana Bung Karno memotivasi para Insinyur agar lebih inovatif dalam bekerja. Hal itu menurut Hasto bisa dilihat dari sejarah pembangunan Waduk Jatiluhur dan pembangunan kawasan Semanggi.
"Ketika merancang Semanggi, Bung Karno sampai marah pada insinyur kita. Bung Karno marah kemudian mengancam, 'saya akan datangkan orang asing kalau kamu gak bisa'. Kita merdeka melawan Belanda saja bisa, masak kamu bangun jembatan saya gak bisa'," jelas Hasto menirukan ucapan ayah dari Megawati Soekarnoputri itu.
3. Para insinyur harus memetakan potensi agar Indonesia berdikari
Lebih lanjut, Hasto berpesan kepada seluruh insinyur Indonesia agar menjalankan kampanye ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan bangsa. Selain itu, Hasto berpesan, para insinyur memetakan potensi agar mendorong Indonesia berdikari sesuai semangat Pancasila.
"Baik pangan, kita bisa mengolah ketela kita, produksi dari CVO, energi, infrastruktur, pertahanan. Pancasila adalah sintesa peradaban dunia itu dan digagas secara khusus melalui perenungan yang mendalam bagi para pendiri bangsa," kata Hasto.
Baca Juga: Hasto kepada Eri-Armuji: Jangan Menyerah Meski Dikepung di Surabaya