Pengamat: Ganjil Genap untuk Cegah Mobilitas Masyarakat Gak Nyambung
Gimana menurut kamu?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kebijakan ganjil-genap di Jakarta mulai diterapkan kembali pada Senin (3/8/2020), meski pandemik COVID-19 atau virus corona di jbu kota belum mereda.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, kebijakan ini merupakan salah satu rem darurat Pemprov DKI Jakarta, karena mobilitas masyarakat sudah tinggi. Bahkan, berdasarkan data Dinas Perhubungan, kepadatan lalu lintas sekarang ini melampaui sebelum pandemik.
Bagaimana pandangan pengamat mengenai kebijakan ini?
Baca Juga: Ganjil Genap Mulai Berlaku, TransJakarta Tambah 155 Armada dan 3 Rute
1. Pemprov DKI Jakarta dinilai salah menggunakan aturan ganjil-genap untuk mengurangi mobilitas orang
Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas Tigor mengatakan, kebijakan ganjil-genap dibuat sebagai upaya untuk mengendalikan penggunaan kendaraan pribadi, bukan untuk mengendalikan pergerakan orang atau mencegah penularan virus corona, sehingga langkah Pemprov DKI tidak nyambung.
"Tidak ada hubungan antara penanganan penularan pada masa pandemik COVID-19 dengan kebijakan ganjil-genap, karena ganjil genap adalah untuk mengendalikan penggunaan kendaraan pribadi, bukan untuk mengendalikan pergerakan orang di Jakarta," kata dia, Senin (3/8/2020).
"Jadi menurut saya salah jika Pemprov Jakarta ingin tetap menerapkan kebijakan ganjil genap pada masa pandemik COVID-19," tambah Azas.
Baca Juga: Tenang Guys! 3 Hari Pertama Ganjil-Genap di Jakarta Gak Bakal Ditilang