TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siap-siap! Wagub DKI Jakarta Ungkap Potensi Banjir Datang Lebih Cepat

Anies keluarkan Ingub untuk percepatan penanganan banjir

Banjir di kawasan Rawa Buaya, Jakarta Barat pada Selasa (22/9/2020) (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan bahwa saat ini sedang terjadi anomali cuaca dan iklim. Menurutnya, ada percepatan perubahan yang terjadi di beberapa daerah dan negara.

"Biasanya banjir masuknya Desember, Januari, sampai Maret. Ada potensi (banjir) lebih cepat. Untuk itu, kami memang setiap hari ngurusin banjir," jelas Riza kepada wartawan di Balai Kota, Rabu (23/9/2020).

Baca Juga: Hujan Deras Senin Malam, 22 RT di Jakarta Barat Terendam Banjir  

1. Pemprov DKI Jakarta lakukan sejumlah upaya mencegah banjir

Dinas Sumber Daya Air melakukan gerakan Gerebek Lumpur di Waduk Ria Rio, Jakarta Timur untuk mencegah banjir pada Senin (21/9/2020) (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Selain itu, Riza mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan sejumlah terobosan untuk menanggulangi banjir yang terjadi setiap tahun. Upaya tersebut antara lain mengeruk sungai dan waduk setiap hari dengan 54 ekskavator, membuat sodetan, mengatur pintu air, memperbaiki pompa, hingga mengatur air ke laut.

"Jangan dikira petugas pompa kami cuma kerja saat banjir, saat kemarau mereka juga mengatur pompa," jelas Riza.

2. Anies keluarkan 7 instruksi untuk percepatan peningkatan sistem pengendalian banjir

Potret kebersamaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah (Instagram.com/aniesbaswedan)

Riza mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga telah mengeluarkan instruksi khusus untuk pengendalian banjir. Instruksi Gubernur (Ingub) 52 2020 tentang Percepatan Peningkatan Sistem Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim itu memiliki tujuh instruksi yakni:

  1. Membangun sistem deteksi dan peringatan dini kejadian banjir serta sistem penanggulangan banjir yang adaptif, prediktif, cerdas, dan terpadu
  2. Memastikan infrastruktur pengendalian banjir exsisting selalu beroperasi dalam kapasitas optimal.
  3. Mempercepat pembangunan infrastruktur pengendalian banjir yang belum terealisasi.
  4. Mendorong pemenuhan kewajiban dan peran serta seluruh komponen masyarakat dalam pengendalian banjir.
  5. Menyempurnakan sistem pengendalian banjir yang sesuai dengan tuntutan kondisi perubahan iklim.
  6. Membangun kesadaran, keberdayaan, dan kebudayaan masyarakat yang responsif terhadap banjir dan perubahan iklim.
  7. Memastikan ketersediaan kebutuhan fisik dan melakukan terobosan penyerapan anggaran untuk pengendalian banjir.

"Pengendalian banjir ini kan harus kita utamakan, ini rutin setiap tahun," kata Riza.

 

Baca Juga: Jakarta Banjir, Kinerja Anies dan Jajaran Dinilai Lambat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya