TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Soal Kasus Suap Penyidik KPK, MAKI: Azis Syamsuddin Harus Klarifikasi!

"Kalau gak ada masalah, mestinya buka-bukaan"

(Pimpinan DPR Puan Maharani (kanan) dan Azis Syamsuddin (kiri) memimpin rapat paripurna ke-4 masa persidangan I Tahun 2019-2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta) ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Jakarta, IDN Times - Nama Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin disebut sebagai sosok yang mengenalkan Wali Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, M Syahrial, dengan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Stepanus Robin. Syahrial dan Stepanus kini telah ditahan KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap.

Koordinator Masyarakat Antikorupsi (MAKI), Boyamin Saiman, pun meminta Azis segera tampil di hadapan publik dan mengklarifikasi terkait hal tersebut.

"MAKI memohon dan meminta kepada yang terhormat Azis Syamsudin sebagai pimpinan dan anggota DPR RI segera memberikan klarifikasi terbuka, karena apa pun, dia wakil rakyat. Sehingga wajib memberikan penjelasan kepada rakyatnya dalam bentuk jumpa pers atau melalui media sosial, sesuai pilihannya," kata Boyamin dalam keterangannya yang dikutip pada Minggu (25/4/2021).

Baca Juga: [BREAKING] KPK: Ajudan Azis Syamsuddin Sempat Hubungi Penyidik KPK

Boyamin mengatakan Azis tidak boleh menunda pemberian klarifikasi. Selain itu, ia meminta agar Azis tidak bersembunyi dengan jawaban singkat karena sedang berada di posisi yang tidak menguntungkan.

Sebab, jika sedang di posisi lain, Boyamin meyakini Azis akan memberi jawaban yang panjang. Ia pun mendesak Azis blak-blakan kepada publik.

"Jadi MAKI minta tolong kepada yang terhormat Azis Syamsudin untuk segera memberikan klarifikasi dalam bentuk jumpa pers dengan keleluasaan tanya jawab wartawan, tanpa dibatasi waktu maupun jumlah pertanyaan," ujar Boyamin.

1. Azis diminta blak-blakan

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

2. Masyarakat bisa curiga pada Azis

Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jika belum mengklarifikasi, kata Boyamin, maka Azis akan merugikan diri sendiri. Sebab, hal tersebut akan menimbulkan kecurigaan publik.

"Masyarakat dapat dipastikan akan memaknai dengan hal-hal yang buruk berdasar dugaan keadaan yang disembunyikan," ujar Boyamin.

"Kalau tidak ada masalah mestinya buka-bukaan tanpa ada yang ditutupi," tambahnya.

Baca Juga: Azis Syamsudin Akui Suruh Puan Maharani Matikan Mikrofon Demokrat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya