TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indonesia dan Vietnam Kompak Dorong Krisis Myanmar Harus Dihentikan

Indonesia berpihak pada keselamatan rakyat Myanmar

Presiden Joko Widodo bertemu Perdana Menteri (PM) Vietnam Phạm Minh Chính untuk membahas sejumlah isu termasuk krisis Myanmar dan Asean Leaders Meeting (dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Indonesia dan Vietnam memiliki pandangan yang sama terkait krisis di Myanmar. Dalam pertemuan antara Presiden Joko "Jokowi" Widodo dengan Perdana Menteri (PM) Vietnam Phạm Minh Chính, kedua negara menilai krisis di Myanmar harus segera diakhiri.

"PM Vietnam menyampaikan bahwa kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar. Presiden mengenai isu Myanmar menyampaikan posisi Indonesia terkait Myanmar dari sejak awal sudah jelas, keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar menjadi prioritas," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam jumpa pers, Jumat (23/4/2021) sore.

Baca Juga: Indonesia-Jepang Sepakat Mencari Solusi untuk Krisis Myanmar

1. Kekerasan dan penggunaan senjata harus diakhiri

Pendemo memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar, Rabu (17/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer

Retno mengatakan Presiden Jokowi dan PM Vietnam juga menyampaikan keprihatinan atas terjadinya kekerasan dan jatuhnya korban jiwa pada krisis yang terjadi di Myanmar.

"Kekerasan dan penggunaan senjata harus dihentikan, sehingga korban tidak bertambah. Dan dialog inklusif harus dilakukan agar demokrasi, keamanan dan perdamaian dan stabilitas dapat segera dikembalikan di Myanmar," kata Menlu RI.

2. Pertemuan ASEAN Leaders Meeting akan hasilkan keputusan terbaik untuk Myanmar

Presiden Joko Widodo bertemu Perdana Menteri (PM) Vietnam Phạm Minh Chính untuk membahas sejumlah isu termasuk krisis Myanmar dan Asean Leaders Meeting (dok. Biro Pers Kepresidenan)

Selain itu, Jokowi dan Phạm Minh Chína berharap dalam penyelenggaraan ASEANLeaders Meeting (ALM) yang akan diselenggarakan, Sabtu, 24 April 2021 bisa menghasilkan keputusan terbaik bagi rakyat Myanmar.

"Bapak presiden menekankan bahwa ASEAN Leaders Meeting ini semata dilakukan atau diselenggarakan untuk kepentingan rakyat Myanmar," ujar Retno.

Baca Juga: Kekerasan Junta Militer Myanmar Sebabkan 250 Ribu Orang Mengungsi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya