TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Masalah Pendidikan di Indonesia yang Bikin Gemes Caleg Millennial

Gregetan sama sistem pendidikan Indonesia sekarang

unsplash/thutra0803

Jakarta, IDN Times – Masalah pendidikan di Indonesia kerap dinilai kurang seksi oleh para politikus di Indonesia. Menurut founder Semua Murid Semua Guru, Najeela Shihab, isu pendidikan kerap terpingkirkan saat bicara politik.

“Karena anak-anak itu bukan pemilih. Padahal kalau kita bicara pendidikan adalah kepentingan anak-anak,” ujar Najeela dalam sebuah acara diskusi di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (26/1).

Namun tidak semua politikus demikian. Dalam acara diskusi tersebut, Najeela mengundang 4 politikus muda yang juga calon legislatitor dari empat partai. Mereka adalah Rian Ernest Caleg DPR-RI dapil DKI Jakarta 1 dari PSI, Cakra Yudi  Putra  Caleg DPR-RI dapil DKI Jakarta 2 dari PKPI, dr.Irene Caleg DPR-RI dapil Papua dari Gerindra, dan Faldo Maldini Caleg DPR-RI dapil Jawa Barat 5 (kab.Bogor) dari PAN.

Najeela lalu memberikan pertanyaan yang sama kepada keempat narasumber tentang pendidikan “Kalau teman-teman punya kegemasan sendiri sama pendidikan di Indonesia?” tanya Najeela.

Apa jawaban mereka?

Baca Juga: Rian Ernest Idolakan Jokowi-Ahok, Gamal Albinsaid Terinspirasi Habibie

1. Kualitas guru masih kurang jauh, kata Rian Ernest

IDN Times/Helmi Shemi

Rian mengaku gemas dengan kualitas tenaga pendidik di Indonesia. Meski jumlah gurunya banyak, tapi menurut Rian kualitasnya masih kurang dan tingkat kehadirannya masih rendah.

“Gemesnya saya kualitas guru, guru sekarang kalau tidak salah sekitar 3-4 juta, dengan jumlah guru yang banyak dan nilai uji kompetensi di bawah bagus. Dan distribusi kadang-kadang kalau guru banyak tapi belum tersebar itu menjadi pesoalan,” ujar Rian.

2. Faldo: Sekolah cukup 4 jam saja

IDN Times/Gregorius Aryo Damar

Pandangan berbeda diberikan Faldo yang menurutnya jam sekolah terlalu lama. Ia mengusulkan seharusnya jam sekolah hanya 4 saja.

“Menurut saya jam sekolah kita kepanjangan kalau bisa setengahnya saja, di cut aja. 4 jam maksimal lah. Jadi anak anak bisa menemukan dirinya di luar sana,” usul Faldo.

3. dr Irene usul agar waktu luang dimanfaatkan untuk gali potensi siswa

IDN Times/Helmi Shemi

Senada dengan Faldo, dr. Irene setuju dengan jam sekolah yang terlalu lama. Ia menambahkan, seharusnya jam sekolah bisa dimanfaatkan lebih baik. Misalnya dengan jeda untuk mengembangkan potensi sang anak.

“Pemanfaatan jam sekolah yang saya rasa penting supaya potensi anak bisa digali sedemikian mungkin. Kan ada jeda waktu itu bisa dipakai untuk fokus di sana sukanya apa,” kata dr. Irene.

Baca Juga: Peduli Pendidikan, 10 Potret Arumi Bachsin Selama Kuliah Hingga Lulus

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya