TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Muncul Tanda SOS di Pulau Laki, Basarnas: Kami Tidak Menemukan Apa-apa

Tanda SOS muncul di Google Maps

Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Marsekal Rasman (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Jakarta, IDN Times - Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS mengatakan timnya tidak menemukan apa-apa di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta. Sebelumnya beredar kabar munculnya tanda SOS di Pulau Laki pada Google Maps.

"Kita gak menemukan apa-apa. Bisa aja itu nelayan di situ mungkin, atau ada orang yang lagi cari burung atau apa, bisa saja. Jadi nda ada apa-apa di situ. Sudah saya konfirmasi sama anggota tidak menemukan sesuatu," kata Rasman di dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (20/1/2021).

Baca Juga: KNKT: Mesin Masih Hidup Sampai Pesawat Sriwijaya Air Membentur Air

1. Pulau Laki ada penghuninya?

Situasi di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Selasa (12/1/2021) (IDN Times/Sandy Firdaus)

Rasman mengatakan dirinya langsung menyuruh anggotanya mengecek Pulau Laki begitu mendengar kabar adanya tanda SOS di pulau tersebut. 

"Pulau Laki saya gak tahu persis apakah ada penghuninya atau tidak. Tapi biasanya nelayan itu senangnya dia kalau cuaca kurang baik dia akan berlindung di situ. Perahunya dinaikan. Mungkin ya dia main hp atau segala macem. Tapi kalau berkaitan dengan Sriwijaya Air tidak ditemukan," kata Rasman.

2. Penjelasan Google soal tanda SOS

Viral Sinyal SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, lokasi jatuhnya Sriwijaya Air SJY 182 (Dok.tangkapan Layar Google Maps)

Communications Manager at Google, Feliciana Wienathan, menjelaskan ada berbagai jenis data yang ditemukan di Google Maps berasal dari berbagai sumber, termasuk penyedia pihak ketiga, sumber publik, dan kontribusi pengguna.

"Secara keseluruhan, ini memberikan pengalaman peta yang sangat komprehensif dan relevan, tetapi kami menyadari bahwa mungkin sesekali ada ketidakakuratan yang dapat muncul dari salah satu sumber tersebut. Jika orang melihat ada sesuatu di Google Maps yang kurang tepat, mereka dapat dengan mudah melaporkannya kepada kami melalui desktop atau perangkat seluler," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Rabu (20/1/2020).

Feliciana menambahkan, pihaknya saat ini sedang memperbaiki masalah tersebut. Dia meminta agar masyarakat melapor jika melihat sesuatu di Google Maps yang kurang tepat melalui platform yang disediakan.

"Kami telah menghapus ikon di lokasi tersebut dari Google Maps. Seperti biasa, jika masyarakat melihat ada sesuatu di yang kurang tepat, mereka dapat dengan mudah melaporkannya kepada kami di desktop atau perangkat seluler," katanya

Baca Juga: Keluarga Kecewa, Penumpang Nam Air Dipindah ke Sriwijaya Air SJY 182 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya