Sekitar 3 Persen Makanan Takjil Mengandung Bahan Berbahaya
Waspada, masih ada yang menggunakan boraks dan formalin!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan sejumlah sampel atau contoh makanan khas berbuka puasa yang mengandung bahan berbahaya, selama pengawasan sejak April lalu.
Penemuan ini kemudian dipaparkan di Gedung C BPOM, Johar Baru Jakarta Pusat, Senin (20/5). Seberapa besar makanan berbuka puasa yang masih menggunakan bahan berbahaya tersebut jika dibandingkan dari tahun lalu?
Baca Juga: Cegah Peredaran Makanan dan Obat Ilegal, BPOM Harus Seperti KPK
Baca Juga: Awal Ramadan, BBPOM Cek Kelayakan Bahan Takjil di Pasar Makassar
1. Dari 2.804 sampel, 83 di antaranya positif menggunakan bahan berbahaya
Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito mengatakan pangan jajanan berbuka puasa atau yang kerap disebut takjil, masih ada yang mengandung bahan yang tidak seharusnya ada dalam makanan. Dari 2.804 sampel yang diperiksa oleh petugas Badan POM di berbagai kota di Indonesia, terdapat 83 sampel atau 2,96 persen yang masuk kategori tidak memenuhi syarat (TMS).
Baca Juga: Sidak Pasar Takjil, BPOM Temukan Cincau Boraks di Bandung
Baca Juga: Sidak Takjil di Semarang, BPOM Temukan Mi Berformalin