TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berdiri Sejak 20 Tahun Lalu, Klinik Aborsi Ilegal Jakpus Ditutup

Klinik ini diduga sudah mengaborsi lebih dari 1.000 janin

Klinik Aborsi Paseban (IDN Times/Ileny Rizky Dwiantari)

Jakarta, IDN Times - Klinik aborsi yang berada di daerah Paseban, Senen, Jakarta Pusat itu sudah dipasangi garis polisi. Kendati demikian, cerita di balik keberadaan klinik itu masih membuat siapa pun yang mengetahuinya merasa sedih sekaligus ngilu.

Bagaimana tidak, menurut anggota DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nihayatul Wafiroh, terdapat 904 janin yang sudah diaborsi dalam kurun waktu 21 bulan di klinik aborsi ilegal, yang memanipulasi praktiknya dengan berkedok sebagai kantor advokat itu.

Bahkan, diprediksi jumlah janin yang diaborsi bisa mencapai 1.000 lebih karena catatannya tidak lengkap.

Pada Rabu (26/2) sore, IDN Times mendatangi lokasi klinik aborsi ilegal itu. Tampak suasana terlihat sunyi, dengan garis polisi yang terpasang di sepanjang pagar klinik. 

Baca Juga: Ngeri! 1.000 Janin Diaborsi dan Dihancurkan di Klinik Jakarta Pusat

1. Beroperasi sejak 20 tahun lalu, klinik akhirnya ditutup sejak 2 minggu lalu

Klinik Aborsi Paseban (IDN Times/Ileny Rizky Dwiantari)

Seorang warga yang rumahnya tidak jauh dari klinik tersebut, kepada IDN Times mengungkapkan, klinik aborsi ilegal itu sudah ditutup sejak sekitar 2 minggu lalu.

Warga yang tak bersedia menyebutkan namanya itu mengatakan, klinik tersebut sudah beroperasi sejak 20 tahun lalu. Selama berdiri, lanjut pria setengah baya itu, klinik ini ramai dikunjungi. 

"Sudah terkenal," kata warga yang mengaku geram dengan keberadaan klinik ini.

Menurutnya, sebagian warga lainnya juga geram dengan keberadaan klinik tersebut. "Namun ada juga warga yang tidak peduli," ucapnya sambil buru-buru masuk ke rumahnya dengan alasan ada tamu. 

2. Klinik berada di sebelah rumah kosong, papan nama sudah dicopot

Klinik Aborsi Paseban (IDN Times/Ileny Rizky Dwiantari)

Hasil pantauan IDN Times, klinik aborsi ini berada di samping kanan sebuah rumah yang tidak berpenghuni.

Pada pukul 17.30 WIB, suasana sekitar klinik tampak sepi. Hanya ada beberapa kendaraan yang berlalu lalang di jalan depan klinik.

Garis polisi terpasang di pagar klinik, sementara papan nama yang berada di halaman klinik sudah dicopot. Bangunan bekas klinik tersebut dibiarkan kosong tanpa pengamanan polisi.

Seorang warga lainnya yang tinggal persis di sebelah klinik, menolak dimintai keterangan mengenai keberadaan klinik yang sudah tak beroperasi itu.

Baca Juga: Praktik Aborsi Beromzet Rp6,6 Miliar di Jakarta Terbongkar! 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya