Banyak Aksi Tawuran, KPAD Bekasi Usul Orang Tua Diberi Sanksi Sosial
Orang tua harus lebih mengawasi anaknya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bekasi, IDN Times - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi angkat suara terkait banyaknya aksi tawuran antar remaja di bulan suci Ramadan. Ketua KPAD Kota Bekasi Aris Setiawan mengatakan, minimnya pengawasan orang tua menjadi faktor utama terjadinya kenakalan remaja.
"Kalau melihat fenomena anak-anak di bawah umur itu melakukan aksi tawuran dari Ramadan sebelumnya, memang sudah sering terjadilah, karena memang banyak hal ya. Salah satunya pemanfaatan waktu luang yang tidak disertai dengan pola pengawasan dari orang tua yang tidak melekat," kata Aris kepada wartawan, Kamis (7/4/2022).
Baca Juga: Pembacokan di Bekasi Bermula dari Pelaku Tak Dapat Lawan Tawuran
1. Waktu luang yang tidak dimanfaatkan menjadi faktor pendukung aksi tawuran
Aris menjelaskan, pelajaran jarak jauh (PJJ) membuat orang tua harus lebih mengawasi anaknya. Namun, kesibukan atau aktivitas membuat orang tua tidak dapat sepenuhnya mengawasi anaknya.
Aris juga menjelaskan, banyaknya waktu luang dan tidak dimanfaatkan dengan baik pada saat bulan Ramadan, membuat peristiwa tawuran antar remaja sering terjadi.
"Terus di saat yang bersamaan, itu kan hampir seluruh umat muslim banyak yang seusia remaja itu banyak banget waktu luang yang percuma, tidak dimaksimalkan, sehingga marak kejadian aksi tawuran," jelas Aris.
Baca Juga: Cegah Kelompok Remaja Tawuran, Polisi Minta Perbanyak CCTV di Bekasi