TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gelapkan Dana, EO Study Tour Madrasah di Bekasi Sempat Bersikap Agamis

Siswa tergiur dengan fasilitas yang ditawarkan EO

ilustrasi study tour sekolah(pexels.com/Mary Taylor

Bekasi, IDN Times - Pemilik event organizer (EO) Jogja Holiday Center (JHC), Aditya Rizky Permana menunjukkan prilaku yang agamis saat mengajukan penawaran study tour kepada pihak Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Bekasi. 

Hal ini disampaikan oleh seorang guru yang juga merupakan ketua panitia study tour, Siti Badriyah. Selain itu, Adit juga mengaku bahwa dirinya merupakan lulusan SMAN tersebut. 

"Karena, pertama itu katanya alumni MAN. Awalnya baru datang, dia agamis, manis, ternyata di belakangnya banyak racunnya," kata Siti, dikutip Selasa (13/6/2023).

Baca Juga: Ratusan Siswa Bekasi Gagal Study Tour, Dana Digelapkan EO

Baca Juga: Ecky, Terdakwa Mutilasi di Bekasi Jalani Sidang Pertama

1. Dijanjikan banyak fasilitas

ketua panitia study tour bernama Siti Badriyah. (IDN Times/Imam Faishal)

Siti juga menjelaskan, terdapat empat EO lainnya yang mengajukan penawaran study tour. Namun hanya JHC yang mengajukan penawaran dengan banyak fasilitas. 

JHC juga diketahui menawarkan tempat menginap hotel berbintang 4 dan banyaknya doorprize. 

"Waktu presentasi itu fasilitasnya paling bagus di antara yang lain. Hotel bintang 4, doorprize banyak, paling bagus, paling mewah di antara 4 lainnya. Jadi kan ada 5 EO," ujarnya. 

Sebab banyak fasilitas yang ditawarkan oleh pihak JHC, para siswa yang hendak mengikuti study tour pun tertarik dan lebih memilih JHC dibandingkan EO lainnya. 

"Kita serahkan kepada siswa, setelah kita tunggu lewat Google Form, paling banyak siswa memilih JHC," jelasnya. 

Baca Juga: Asyik Nongkrong di Warkop, Pemuda di Bekasi Diserang 2 Pria

2. Study tour ke Yogyakarta keinginan siswa

Ilustrasi siswa dalam kelas dalam film Freedom Writer (instagram.com/yourmovienight)

Siti mengatakan, perjalanan study tour ke Yogyakarta merupakan keinginan siswa untuk melakukan perpisahan di daerah itu. Bahkan, pembicaraan study tour  tersebut juga tidak dibicarakan bersama wali murid pada awal tahun lalu. 

"Tour ini bukan program sekolah, saya luruskan, bukan program sekolah. Dalam arti, tidak digulirkan pada awal tahun bersama komite, orangtua, dan guru, tidak," jelasnya. 

"Tapi program ini muncul dari perwakilan masing masing kelas sampai 10 kelas ke kepala sekolah agar kami para kelas 12 diadakan perpisahan, awalnya gitu," tambahnya. 

Baca Juga: Jual Beli Ijazah hingga Penggelapan, Izin STIE Tribuana Bekasi Dicabut

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya