Ratusan Gempa Susulan di Lombok, Ratusan Pendaki Terjebak di Rinjani
Evakuasi masih terus dilakukan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Meteorologi, Klimatalogi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, hingga pukul 21.20 WIB malam tadi telah terjadi 203 gempa susulan di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tercatat magnitudo terbesar mencapai 5,7 skala richter dan magnitudo terkecil 2,1 skala richter.
"Data masuk terus kami tunggu sampai dengan menit 21.20 WIB," kata Dwikorita melalui video conference di Kantor BMKG Pusat, Jakarta, Minggu (29/7) malam.
Baca Juga: Ratusan Pendaki Diduga Terjebak di Danau Rinjani Setelah Gempa
1. BMKG memasang alat digital semograf
Menurut Dwikorita, BMKG akan terus memonitor gempa tersebut dengan memasang alat digital semograf, merekam gempa-gempa tersebut, lalu hasilnya akan disampaikan ke pemangku kepentingan, masyarakat dan media.
"Gempa susulan yang terjadi kerapatannya menurun sehingga kemungkinan kecil ada gempa berkekuatan besar dari gempa utamanya," jelas Dwikorita.
Sebab itu, untuk menghindari gempa susulan, masyarakat diimbau supaya tidak menempati bangunan-bangunan yang kondisinya rusak akibat gempa utama. Kendati demikian, Dwikorita meyakini gempa utama yang terjadi di Lombok dan terasa di Bali dan Sumbawa dengan kekuatan 6,4 skala richter tidak berpotensi terjadinya tsunami.
Baca Juga: Sekitar 300 Pendaki Masih Terjebak di Gunung Rinjani