Dampak Karhutla, Udara di Pontianak dan Palangkaraya Sangat Tak Sehat
Asap tak sampai melintas di negara tetangga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kualitas udara memburuk akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia pada musim kemarau 2019. Berdasar nilai PM10 menunjukkan Pekanbaru 166 (tidak sehat), Pontianak 253 (sangat tidak sehat), Palangkaraya 217 (sangat tidak sehat), dan Sampit 26 (sehat).
Lantas, bagaimana langkah pemerintah dalam menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan asap ini?
Baca Juga: Karhutla, Jokowi Perintahkan Panglima TNI-Kapolri Copot Anak Buahnya
1. Sebanyak 9.072 personel dikerahkan untuk memadamkan api
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan, sejak Minggu (11/8) pagi dikerahkan 9.072 personel di enam provinsi. Di antaranya Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
"Terdiri dari TNI, Polri, BNPB, dan BPBD. Masyarakat saling bahu-membahu untuk memadamkan api, baik dari darat maupun dari udara atau water bombing," kata Agus dalam keterangan tertulis, Minggu (11/8).
Baca Juga: Kurangi Kebakaran Hutan dan Lahan, Jokowi Perintahkan Hal Ini