Jaringan Buruh Migran: 217 TKI Meninggal Sepanjang 2017
Kasus terbanyak di Arab Saudi, Malaysia, dan Taiwan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) Savitri Wisnuwardhani mengatakan setidaknya ada 4.475 kasus kekerasan terhadap buruh migran sepanjang 2017.
Jumlah itu berkurang dibandingkan laporan pada 2016, yakni 4.860 kasus. Namun laporan kematian buruh migran justru mengalami peningkatan.
Baca juga: Pemerintah Malaysia: Penghentian Pengiriman TKI Bukan Solusi
1. Kasus kematian tertinggi di Arab Saudi, Malaysia, dan Taiwan
Savitri Wisnuwardhani mengatakan pada 2016 tercatat 190 buruh migran meninggal dunia. Sementara itu, pada 2017 meningkat menjadi 217 buruh migran. Mayoritas para pekerja tersebut meninggal di Arab Saudi, Malaysia, dan Taiwan.
"Ini tidak bisa dibiarkan karena berhubungan dengan nyawa seseorang," ujar Savitri di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Munggu (25/2).
Kurang dari satu bulan, Savitri melanjutkan, tercatat dua kasus tragis pekerja migran yang mengalami kondisi kerja tak layak. Adelina, pekerja migran Indonesia dari NTT, meninggal dunia lantaran tidak diberi makan oleh majikan, tidur dengan seekor anjing dan mengalami penyiksaan fisik dan non fisik oleh majikan di Malaysia.
"Tak lama setelah kasus Adelina mencuat di media, lagi-lagi pekerja migran Indonesia asal NTT mengalami kasus yang tidak kalah serius, yakni gajinya tidak dibayar selama 7 tahun. Malaysia kerap kali menjadi penyumbang kasus terbanyak bagi pekerja migran selain Arab Saudi," imbuh Savitri.
Baca juga: Kasus Pekerja Migran Meningkat, Ini Penyebabnya