TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Imbau Warga NTB Bangun Rumah Tahan Gempa

Renovasi bangunan ditargetkan selesai akhir 2019.

Humas BNPB

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko 'Jokowi' Widodo mengimbau masyarakat terdampak gempa di Lombok dan Sumbawa untuk memerhatikan konstruksi saat membangun rumah.

"Boleh membangun rumah tipe apa saja dari batako, batu bata atau kayu, asalkan konstruksinya tahan gempa," kata Jokowi saat memimpin langsung Apel Siaga NTB Bangun Kembali di Lapangan Sepakbola Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (3/9). 

Jokowi menjelaskan, Indonesia merupakan negara rawan gempa karena terletak di ring of fire atau cincin api. Sejak tahun 1979, NTB pernah mengalami gempa besar maka dari itu kita harus belajar dari pengalaman sebelumnya yakni bangunan harus tahan gempa.

"Saya serahkan pembangunan rumah kepada Kementerian PUPR. Saya akan terus cek dan kontrol perkembangan pembangunan rumah-rumah yang rusak," ungkapnya.

1. Pembangunan harus cepat selesai

Humas BNPB

Sesuai Inpres No. 5 tahun 2018, pembangunan kembali rumah dan fasilitas yang rusak harus cepat selesai agar segera berfungsi dan kehidupan masyarakat kembali berjalan normal. Jokowi juga berpesan, masyarakat harus didampingi ahli konstruksi gempa dan mempercepat pembangunan kembali rumah sebelum musim hujan tiba. 

Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada relawan, dan institusi yang terkait penanggulangan bencana. 

"Terima kasih atas apresiasi dan kerja kerasnya dalam NTB membangun kembali," ucapnya.

Baca Juga: Menpar Serahkan Bantuan Peralatan Pemulihan Lombok Pasca Gempa

2. Renovasi bangunan ditargetkan selesai akhir 2019

Humas BNPB

Sementara itu, progres pekerjaan Kementerian PUPR melakukan perbaikan dan pembangunan kembali pascabencana antara lain jalan dan pembersihan jembatan, longsoran di Km 60-64, Km 100 sudah selesai. 

Dari 12 yang diperbaiki, 10 jembatan sudah selesai di Kali Padet, Panggung, Lokok Koangan, Sapit II, Embar-Embar, Sokong A, Lempenge I, Luk I, Sidutan dan Segundi. Fasilitas publik dari 972 dilaporkan rusak, 291 terverifikasi dan 56 sedang dikerjakan. Serta rumah masyarakat 11.392 rusak ringan, 3.556 rusak sedang, 17.769 rusak berat. 

Fasilitas umum dan publik ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2019. Untuk sementara, bangunan darurat untuk rumah sakit/puskesmas, sekolah, pasar, masjid/musala untuk menjamin aktivitas masyarakat berlangsung normal.

"Saat ini juga sedang dilakukan mobilisasi penempatan fasilitator dan pelatihan fasilitator untuk pembuatan rumah RISHA di 20 lokasi untuk percontohan bagi masyarakat. Untuk mendukung percepatan depo bangunan akan dibangun di lokasi-lokasi strategis kecamatan, dengan harga yang terjangkau. Ditargetkan 6 (enam) bulan ke depan akan selesai dengan cara swakelola dan gotong royong," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Baca Juga: Hibur Anak-Anak Korban Gempa Lombok, Jokowi Berikan Kuis Matematika 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya