Kenaikan Harga Pengaruhi Kasus Stunting
CIPS: menaikkan harga pangan berpotensi tingkatkan stunting
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kebijakan pangan pemerintah berpotensi mendorong tumbuhnya angka malnutrisi di Indonesia, salah satunya stunting. Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Assyifa Szami Ilman mengatakan, stunting juga mengancam masyarakat berpendapatan tinggi lantaran tak menghiraukan kecukupan nutrisi.
"20 persen masyarakat berpendapatan tinggi di Indonesia mengalami stunting," kata Szami dalam peluncuran di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI, Jakarta, Kamis (21/3).
1. 50 persen anggaran belanja untuk makanan
Szami menambahkan, masyarakat Indonesia masih membelanjakan 50 persen dari seluruh belanja bulanannya hanya untuk makanan. Sementara, tingkat harga makanan di Indonesia saat ini lebih tinggi daripada harga internasional.
Data yang dihimpun CIPS per Februari 2018, harga ritel beras lokal mencapai Rp11 ribu per kg, sementara harga ritel beras internasional Rp6 ribu per kg. Data per Maret 2018, harga ritel domestik daging sapi mencapai Rp110 ribu, sementara harga ritel daging sapi internasional mencapai Rp60 ribu.
Data 2017, harga ritel telur lokal mencapai Rp22 ribu, sementara harga ritel telur internasional Rp21 ribu. Data per Maret 2018, harga jagung di pasar Indonesia mencapai Rp6 ribu, sementara harga jagung di pasar internasional Rp2 ribu.
Data per Juli 2017, harga ritel domestik daging ayam mencapai Rp40 ribu, sementara harga ritel internasional daging ayam Rp30 ribu.