Polemik 500 Ribu Ton Beras Impor, KPPU Pertanyakan Manajemen Stok
Beras impor tak boleh langsung dilempar ke pasar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mempertanyakan manajemen stok beras nasional terkait rencana impor 500 ribu ton beras dari Thailand dan Filipina. Sebab, terdapat ketidaksinkronan data antarkementerian lembaga. Data-data yang tidak padu tersebut menimbulkan polemik lantaran Kemendag berencana mengimpor beras, sementara data Kementan menyatakan beras masih surplus sebesar 17 juta ton.
Baca juga: Harga Beras Naik, Kepanikan Sesaat Jadi Sebabnya
1. Kementan harus perhatikan manajemen stok
"Kalau tak ada stok beras dalam negeri, satu-satunya cara memang harus impor untuk memenuhi itu, tetapi kata Kementan ini ada surplus 17 juta ton beras. Pertanyaannya, di mana beras itu? Gudang Pasar Cipinang harusnya punya stok untuk 2 bulan, tapi ini cuma punya stok satu minggu. Manajemen stok ini yang harus dihandle oleh Kementan," kata Komisioner KPPU RI Saidah Sakwan usai diskusi Dinamika Harga dan Impor Beras di Jakarta, Rabu (17/1).
Baca juga: Menteri Perdagangan Minta Pelaku Usaha Tidak Melakukan Penimbunan Beras