TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada, Puncak Kasus Demam Berdarah Diprediksi April 2019

Pemerintah mengerahkan fogging massal basmi Demam Berdarah

IDN Times/Nofika Dian

Jakarta, IDN Times - Puncak kasus demam berdarah diprediksi akan terjadi pada April 2019. Selain mengimbau kewaspadaan kepada masyarakat, pemerintah juga akan melakukan sidak massal.

"Misalnya DKI melakukan pemberian abate untuk semua kelurahan. Jadi tidak hanya yang ada kasus DBD atau potensi perindukan nyamuk," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi di Kemenkes, Jakarta Selatan, Rabu (30/1).

1. Fogging massal dilakukan di seluruh kelurahan

ANTARA FOTO/Reno Esnir

Menurut Nadia, cara tercepat adalah melakukan fogging masal. Namun, fogging tidak hanya dilakukan dalam radius 400 meter dari penderita, melainkan ke seluruh kelurahan.

"Minggu depannya difogging lagi, minggu kedua dan ketiga difogging lagi untuk mempercepat penurunan nyamuk," ungkap Nadia.

Baca Juga: Selama Januari 2019, Ada 613 Kasus DBD di DKI Jakarta 

2. Mengerahkan ribuan kader jumantik

IDN Times/Indiana Malia

Nadia mengatakan, saat ini tercatat kurang lebih 5000 kader juru pemantau jentik (jumantik). Mereka bertugas mengingatkan masyarakat, bukan bertanggung jawab penuh.

"Jadi mereka datang ke rumah-rumah. Misal di DKI Jakarta ada grebek jentik, artinya mereka mengingatkan masyarakat harus membersihkan sarang nyamuk, menunjukkan tempat perindukan nyamuk, dan lain-lain," kata Nadia.

3. Daerah dengan kader jumantik lebih terkendali

ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Menurut Nadia, tugas kader jumantik cukup efektif untuk mengingatkan masyarakat. Sebab, daerah yang ada kader jumantik terbukti lebih bisa mengendalikan demam berdarah.

"Ada kasus yang masih hijau warnanya, itu karena peran jumantik. Kalau soal peningkatan kasus, ya memang butuh waktu untuk menurunkan populasi nyamuk," kata dia.

4. Angka kematian akibat DBD mencapai 1.031 orang

eliminatedengue.com

Nadia mengatakan, angka kematian akibat penyakit demam berdarah (DBD) mencapai 1.031 orang per tahun. Sementara, temuan kasus sejak 2015 tercatat 122.676 per tahun.

"Kenapa semakin banyak? Karena transportasi dan mobilitas masyarakat Indonesia semakin tinggi," ungkapnya.

Baca Juga: Sebulan Terjadi 662 Kasus DBD di DKI, Apa Langkah Anies Baswedan?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya